BANYUWANGI, FaktualNews.co-Perseteruan antara sasana Tinjau Real Boxing Camp (RBC) Banyuwangi dengan induk organisasinya, Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina) Banyuwangi, semakin meruncing.
Ketua RBC Banyuwangi Febri Saputra mengancam akan menempuh jalur hukum jika Ketua Pertina Banyuwangi, Joko Misbono tidak memberikan klarifikasi terbuka terkait eksistensi Real Boxing Camp Banyuwangi.
“Karena Real Boxing Camp Banyuwangi dirugikan dan penyampaiannya mencemarkan nama baik. Untuk pelanggaran akan melalui Baori (Badan Arbitrase Olahraga Indonesia). Kalau pidana atau perdatanya akan kami sesuaikan upaya hukumnya,” katanya, Kamis (24/9/2020).
Dikatakan, RBC Banyuwangi sudah pernah menyabet dua medali emas dalam ajang Kapolres Cup Bondowoso pada 2019. Saat itu keikutsertaannya direkomendnasi pertina Banyuwangi era pengurusan lama (2019).
Febri menambahkan, hal itu yang tidak mungkin terjadi jika Real Boxing Camp dianggap sudah tidak aktif.
“Bagai Mana mungkin kita bisa mengikuti ajang Kapolres Bondowoso Cup 2019 jika tidak diberikan rekom oleh Pertina Banyuwangi. Kita dapat rekom karena sasana kami jelas keberadaannya. Kita diakui Pertina. Kok bisa sekarang muncul pernyataan Joko jika sasana kami tidak aktif,” jelasnya.
Febri berharap Pertina Provinsi Jawa Timur menanggapi surat yang sudah dilayangan kemarin untuk membatalkan atau menangguhkan kepengurusan Pertina hasil Muscab di Banyuwangi yang diduga ilegal menurut Lex Sportiva (hukum olahraga) Cabor Pertina.
Diberitakan sebelumnya, Musyawarah Cabang (Muscab) Pertina Banyuwangi yang digelar pada Sabtu (12/9/2020) lalu menyisakan masalah.
Febri Saputra, Ketua Real Boxing Camp (RBC) Banyuwangi, mengaku tidak diundang dalam Muscab tersebut. Karena itu dia meminta kepada Pertina Jatim untuk membatalkan hasil Muscab dan menggelar Muscab ulang Pertina Banyuwangi 2020.
“Saya sudah melayangkan surat kepada Pengprov Pertina Jawa Timur terkait keberatan dan usulan pembatalan serta Muscab ulang tersebut,” kata Febri Saputra, Rabu (23/9/2020).
Febri juga mengaku sudah berkomunikasi langsung dengan Ketua Umum Pertina Jatim, Rahmat Muhajirin.
“Saya yakin Bapak Rahmat Muhajirin selaku Ketua Umum akan amanah dalam memutuskan solusi apa dan bagaimana untuk dunia tinju amatir, khususnya di Banyuwangi,” jelas Febri.
Febri Saputra, menuturkan, Joko Misbono yang terpilih sebagai Ketua Pertina Banyuwangi dalam Muscab tersebut telah memberikan keterangan palsu terkait jumlah sasana aktif di Banyuwangi.
Joko Misbono menyangkal tudingan Febri Saputra tersebut. Dia mengaku tidak pernah memberikan keterangan palsu terkait sasana yang aktif di Banyuwangi
“Apa yang saya katakan itu berdasarkan data dari kepengurusan Pertina yang lama, yang diketuai Susianto,” tegas Joko Misbono.
Joko menegaskan, sebagai kepengurusan baru pihaknya ingin menyatukan pegiat olahraga tinju di Banyuwangi.
“Jujur saja, saya ingin menyatukan pegiat tinju di Banyuwangi, ingin mengumpulkan semua yang mempunyai sasana tinju dan memajukan bersama olahraga Tinju di Banyuwangi,” pungkasnya.