SURABAYA, FaktualNews.co – Selama hampir dua bulan sejak Agustus hingga saat ini, sebanyak 1.341 warga penghuni 19 rusun di Surabaya telah menjalani swab test yang digelar oleh Pemerintah Kota Surabaya.
“Sampai dengan hari ini total berjumlah 1.341 orang. Tetapi, tidak semua orang yang ada dalam rusun itu berhasil di-swab semuanya,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, di kantornya, Selasa (29/9/2020).
Febriadhitya menjelaskan, total penghuni 19 rusun sebenarnya berjumlah kurang lebih berjumlah 13 ribu orang. Namun, saat petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) datang, ada sebagian warga yang memang sedang tidak ada di lokasi sehingga berpengaruh terhadap jumlah swab yang tidak sesuai dengan data penghuni.
“Contohnya di Rusun Keputih, jumlah penghuninya berjumlah 587 orang. Tetapi pada saat itu yang berhasil di swab ada 151 orang,” ungkap dia.
Menurut dia, swab di rusun ini telah berlangsung sejak bulan Agustus dan masih terus berlangsung hingga saat ini. Apalagi, petugas tidak hanya mendatangi sekali saja, tetapi beberapa kali. Hal itu menjadi penting untuk dilakukan, agar swab ini semakin masif.
“Jadi karena dalam sekali tidak semua penduduk ada. Maka petugas berulang-ulang kali berkunjung sampai dinyatakan semuanya telah di-swab,” katanya.
Terlebih, Febriadhitya menyebut, mengingat tujuan utama dari swab ini adalah mencari pasien-pasien positif dan mendeteksi dini. Dari situlah maka diupayakan semua penduduk rusun harus menjalani tes swab. “Jadi meskipun berkali-kali tetap kami datangi,” pungkasnya.
Febriadhitya memaparkan, dari 19 rusun tersebut, di antaranya yakni Rusun Romokalisari, Penjaringan, Keputih, Siwalankerto, Wonorejo, Tambakwedi, Dukuh Menanggal, Jambangan, Bandarejo, Brudo, Tanah Merah, Randu, Rusun GA, Sombo, Pesapen, Indrapura, Dupak Bangunrejo, Urip Sumoharjo dan Waru Gunung.
“Jumlah 1.341 orang itu datanya masih terus bergerak ya. Setiap harinya terus bergerak mengingat petugas masih terus mendatangi beberapa rusun yang yang penduduknya belum di-swab,” tegasnya.