MOJOKERTO, FaktualNews.co-Sejumlah petani di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi di pasaran.
Sugiarto (57) misalnya, petani asal Dusun Rangka, Desa Sumberjati, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Ia mengatakan, kelangkaan pupuk subsidi terjadi beberapa bulan terakhir, dan belum diketahui apa penyebabnya.
“Beberapa bulan ini pupuk subsidi langka. Saya mencari buat memupuk sawah saya sulit,” katanya pada FaktualNews.co, Selasa (29/09/2020).
Ia mengaku, dari kelangkaan pupuk subsidi yang terjadi di Mojokerto membuatnya harus membeli ke luar kota, meskipun harganya terbilang cukup mahal.
“Saya kemarin terpaksa beli pupuk nonsubsidi di Lamongan, dengan harga Rp 170 ribu per zak (50 kilogram). Padahal kalau subsidi harganya Rp 120 ribu. Ya mahal sih,” ujarnya.
Ia pun menuturkan, heran dengan kebijakan pemerintah hingga pupuk bersubsidi ini langka di pasaran. Padahal para petani di daerah sangat membutuhkan terutama di musim tanam. Pupuk menjadi komponen penting yang mempengaruhi produksi beras nantinya.
“Kalau pupuk subsidi langka otomatis produksi juga susah naik. Kalau sudah seperti itu petani kasihan kan,” tandasnya.
Terpisah, petani lain, Wartini (40) mengungkapkan hal yang sama. Ia menyebut, khawatir kelangkaan pupuk itu dikhawatirkan berdamapak pada kualitas hasil panen.
“Benar sekarang langka. Kalau ada pun pasti mahal, bisa sampai Rp 200 ribuan harganya,” ungkapnya. Dia berharap pemerintah membantu kesulitan petani menghadapi kelangkaan pupuk ini.
Selain itu, ia menjelaskan, hingga sampai saat masih belum memperoleh Kartu Tani. “Minggu lalu ada sosialisasi, diminta menyetorkan KTP dan KK. Akan tetapi belum dapat kartunya sampai sekarang,” jelasnya.