Wisata

Tertunda Sebulan, Ketua Paguyuban Sadar Wisata Kota Probolinggo Akhirnya Terpilih

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Meski baru 13 dari 29 kelurahan yang ada Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata)-nya, namun Paguyuban Sadar Wisata Kota Probolinggo sudah terbentuk. Sebagai ketua umumnya, Agus Purwoko terpilih secara aklamasi, Minggu (4/10/2020) siang.

Pemilihan berlangsung di pemandian Sumber Ardi, Kelurahan Kedopok, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo. Mereka yang memilih adalah tiga pengurus Pokdarwis kelurahan yang sudah mendapat SK dari Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar). Hanya saja, pemilihan tersebut tidak dihadiri Ketua Formatur, Zulfikar Imawan.

Ketua Pokdarwis Teja Arum Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan itu tidak datang karena menghadiri acara keluarganya di Malang. Pimpinan pemilihan dilimpahkan ke Ali Usman, wakil formatur.

“Pak ketua berhalangan hadir. Kami yang diminta memimpin rapat pemilihan ketua dan pengurus,” katanya.

Dijelaskan, baru kali ini formatur sempat menggelar acara pemilihan dan pembentukan Paguyuban Sadar Wisata (Darwis). Padahal fotmatur sudah terbentuk satu bulan lalu, tepatnya 5 September 2020, saat pertemuan di rumah tinggal Yuyun, jalan Juanda, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran.

Saat ditanya, kenapa sampai tertunda satu bulan? Ali Usman menjawab, karena belum ada anggota Pokdarwis yang mencalonkan diri. Karena tak ada yang mencalonkan menjelang acara pemilihan ketua dan pengurus Paguyuban, formatur kemudian melakukan penjaringan.

“Kami menemui pengurus Pokdarwis kelurahan melakukan penjaringan. Hasilnya, keluar dua nama. Agus Purwoko dan Miari,” kata Usman.

Ketika ditawarkan, pengurus Pokdarwis sepakat pemilihan diadakan secara aklamasi dan akhirnya terpilihlah Agus Purwoko. Ditambahkan, saat itu juga ketua terpilih dan tim formatur memilih pengurus.

“Ketua dan pengurus sudah selesai. Tugas kami sebagai formatur sudah selesai,” pungkasnya.

Usai pemilihan, Agus Purwoko mengatakan, akan membahas AD/ART bersama pengurus sebelum paguyubannya dilegalkan. Pria yang dikenal dengan nama Agus Mo tersebut tidak muluk-muluk dalam hal tersebut.

“Kami akan berkoordinasi dengan Pemkot. Kami akan mensuport kelurahan yang belum ada Pokdarwis-nya,” katanya.

Tak hanya itu, Agus Mo juga akan mensupport kelurahan yang sudah ada Pokdarwis-nya, baik yang belum memimiliki ataupun yang sudah memiliki tempat wisata. Dan yang lebih penting, Pokdrwis mampu mengajak masyarakat untuk berikap dan menjalankan Sapta Pesona Wisata.

“Yang penting perilaku, bukan tempat atau destinasinya,” tambahnya.

Pihaknya juga akan mengajak Pokdarwis, pelaku dan pegiat serta pengusaha wisata untuk bergabung dengan paguyuban. Karena menurut Agus Mo, merekalah yang mampu dan bisa menciptakan Kota Probolinggo sebagai jujukan atau persinggahan wisatawan.

“Sebentar lagi museum peninggalan Rasulullah dan sahabat, akan dibuka. Ini kesempatan untuk menarik wisatawan berkunjung ke sana. Usai dari museum, wisatawan bisa diajak ke lokasi wisata yang dikelola Pokdarwis,” pungkasnya.