SUMENEP, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melalui Dinas Pendidikan menggandeng rumah tahanan (Rutan) klas IIB, meluncurkan program pendidikan kesetaraan paket A, B dan C kepada para warga binaan, Rabu (7/10/2020).
Tujuan digelarnya pendidikan kesetaraan sebagai pendidikan non formal, adalah untuk mendukung terwujudnya program wajib belajar yang dicanangkan pemerintah.
“Lulusan pendidikan kesetaraan, sama halnya lulusan pendidikan formal, pemegang ijazah memiliki hak yang sama, bisa digunakan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, maupun untuk kebutuhan melamar pekerjaan,” terang Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, Carto, dalam sambutannya.
Peserta didik yang merupakan warga binaan rutan berjumlah 41 orang. Rinciannya, peserta setara SD/MI berjumlah 12 orang, sementara untuk kejar paket B berjumlah 14 peserta didik, dan untuk kesetaraan SMA/MA berjumlah 15 orang.
“Waktu yang mereka tempuh hingga memperoleh ijazah yakni 3 tahun, sementara tenaga pengajarnya sendiri berjumlah 8 orang, menggunakan kurikulum 2013, dengan waktu pembelajaran yang disesuaikan dengan jadwal di rutan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim menyampaikan syukur, karena hanya ada dua rutan di Jawa Timur yang melaksanakan pembelajaran kesetaraan, yaitu Kabupaten Sidoarjo dan Sumenep sendiri.
“Peserta didik ini harus bersyukur, di tengah menjalani masa hukuman, masih bisa mengenyam pendidikan dengan biaya yang ditanggung pemerintah,” sebutnya.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini berharap, warga binaan dapat memanfaatkan proses pendidikan tersebut sebaik mungkin.
“Ingat, jangan hanya formalitas, jangan hanya belajar baca tulis, belajar juga yang lain-lain, untuk mendapatkan wawasan yang lebih luas. Karena dari segi pemikiran warga binaan sudah dewasa,” pintanya. (*)