FaktualNews.co

Dibalik Demo Tolak Omnibus Law Surabaya, Ada Peran ‘Pasukan Khusus’

Peristiwa     Dibaca : 737 kali Penulis:
Dibalik Demo Tolak Omnibus Law Surabaya, Ada Peran ‘Pasukan Khusus’
FaktualNews.co/M.Dhofir
Meski gelombang demo tolak omnibus law cukup besar bahkan berujung rusuh, tak menciutkan nyali petugas kebersihan Surabaya laksanakan kewajibannya.

SURABAYA, FaktualNews.co – Demo tolak omnibus law di Surabaya berakhir ricuh. Sejumlah fasilitas umum (fasum) rusak. Polisi sendiri dikabarkan telah mengamankan ratusan terduga pelaku kerusuhan. Namun dibalik itu, ada peran penting sekelompok pasukan khusus yang tetap bekerja ekstra guna menjaga kebersihan dan keindahan kota Surabaya.

Teriakan ribuan pendemo menentang di sahkannya UU Cipta Lapangan Kerja, tak membuat ciut nyali para pasukan khusus kebersihan ini. Ditengah lautan manusia, para petugas kebersihan ini dengan sigap membersihkan sampah berserakan di jalanan. Begitu mengetahui ada sampah dibuang oleh para demonstran. Petugas kebersihan dari DKRTH Pemkot Surabaya itu segera membersihkan dan memasukkan kedalam gerobak sampah.

Hal yang sama berulangkali dilakukan ditengah aksi unjuk rasa. Tak ayal, meski demo masih berlangsung, lokasi unjuk rasa bersih terbebas dari sampah. Joyo, salah seorang petugas kebersihan mengatakan, menjaga kebersihan jalanan di Kota Pahlawan dari sampah sudah menjadi tugas dan kewajibannya. Baik dihari biasa maupun ketika berlangsung momen seperti unjuk rasa.

“Ini sudah menjadi tugas kami,” ujarnya singkat. Sambil mendengar aba-aba dari Koordinator lapangan, Joyo bersama rekan-rekannya menyisir sepanjang Jalan Pahlawan, Kota Surabaya. Mereka mengumpulkan sampah menggunakan sapu lidi kemudian memasukkan kedalam gerobak sampah yang didorong.

Ada sekitar empat tim yang melakukan tugas itu, tersebar di beberapa titik. Setiap tim terdiri dari tiga orang, dua orang mendorong gerobak sedang rekannya yang lain menyapu jalanan. Seiring gelombang demo menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Surabaya yang melibatkan ribuan massa, sampah yang dihasilkan juga lebih banyak dari hari biasanya. Kendati demikian, Joyo mengaku tak menjadi beban berat dalam pekerjaannya. “Biasa saja, karena sudah menjadi tugas saya,” ucap dia mengulangi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Adi Susanto