SIDOARJO, FaktualNews.co – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sidoarjo, Kelana Aprilianto-Dwi Astutik menegaskan, perlu kolaborasi dan peran banyak pihak untuk membangun Kabupaten Sidoarjo, salah satunya adalah peran media sebagai kontrol sosial.
Hal itu dikatakan Calon Bupati Sidoarjo Kelana Aprilianto saat ngopi bareng dan berdialog dengan puluhan awak media dari media elektronik, cetak dan online di Posko Pemenangan di kompleks Perumahan Pondok Mutiara Sidoarjo, Rabu (14/10/2020).
“Dengan ngopi bareng dan ngobrol santai seperti ini, kami berharap terjalin hubungan yang baik antara Kelana-Dwi Astutik dengan rekan jurnalis Sidoarjo. Tujuannya agar tidak ada komunikasi yang tersumbat,” kata Kelana.
Pria yang akrab disapa Mas Kelana ini menjelaskan jika dirinya bersama Dwi Astutik terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo. Ngopi bareng dan ngobrol bareng jurnalis akan dilakukan secara periodik.
“Ngopi dan ngobrol bareng jurnalis Sidoarjo akan kami gelar secara periodik, untuk mendapatkan masukan dan usulan bagaimana membangun Sidoarjo ke depan dari jurnalis sebagai kontrol sosial ini,” jelasnya.
Menurutnya, kerjasama dengan awak media sangat penting. Karena lewat pemberitaan, media bisa menarasikan pembangunan di Sidoarjo.
“Saya bersama Bunda Dwi berkeinginan tidak ada jarak dengan media. Apalagi di zaman digital seperti ini, pemberitaan media bisa dengan cepat diikuti bukan hanya oleh warga Sidoarjo saja, namun juga di wilayah nasional bahkan internasional,” harap Mas Kelana.
Sementara itu Cawabup Dwi Astutik menyampaikan jika di kondisi pandemi seperti saat ini telah memukul semua sektor, terutama kondisi perekonomian masyarakat sidoarjo.
“Saat ini, kondisi ekonomi masyarakat menurun. Potensi sumber daya alam yang dimiliki Sidoarjo, menjadi prioritas program BerKelas ke depan jika diberi amanah memimpin Sidoarjo,” terangnya.
Dwi menambahkan, selain sektor industri dan perikanan, Paslon Sidoarjo BerKelas juga akan mengembangkan wilayah pedesaan.
“Di sana ada pertanian dan UMKM. Wilayah pedesaan sangat perlu ditingkatkan menjadi desa mandiri sesuai dengan potensi yang dimiliki desa tersebut. Potensi-potensi kampung di Sidoarjo perlu di blow up dan perlu diinformasikan di tingkat nasional,” imbuhnya
Bunda Dwi mengungkapkan jika dirinya trenyuh melihat industri di kawasan Desa Kedensari, Tanggulangin yang saat ini seolah tenggelam dan ditinggalkan.
“Desa Mandiri menjadi prioritas Kelana dan Dwi Astutik. Kami bertekat membuat Sidoarjo Makmur dengan meningkatkan ekonomi keluarga warga Sidoarjo,” pungkasnya.