Peristiwa

Tak Tunggu Bantuan dari Pemkot, Dua Nenek Sebatang Kara Didatangi Wali Kota Probolinggo

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Karena tak sabaran, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, mendatangi rumah warga miskin. Pada Kamis (15/10/2020) siang itu, ia menyerahkan bantuan kursi roda kepada mbok Surya (85). Dilanjutkan ke mbok Parmi, yang rumahnya tak jauh dari mbok Surya.

Hal itu dilakukan, sebagai bentuk komitmennya membantu warga miskin yang hidupnya sebatang kara. Bantuan kursi roda yang diserahkan langsung ke mbok Surya dibeli dari kantongnya sendiri. Sedang ke mbok Parmi, Wali Kota Hadi akan membelikan perabotan dapur dan rumah tangga.

Habib Hadi -begitu biasa dipanggil, tidak menunggu bantuan dari pemerintah. Sebab menurutnya, selain prosesnya panjang, bantuan dari Pemkot cairnya memakan waktu lama. Padahal, bantuan tersebut amat dibutuhkan warga.

“Ya, kita atasi sendiri. Kasihan mereka menunggu. Barang ini dibeli dari gaji saya. Memang saya sisihkan untuk warga miskin,” ujarnya.

Wali Kota tahu ada warga yang hidup sebatang kara dari masyarakat melalui media sosial (medsos). Ada lansia hidup sebatang kara tinggal di Jalan Amir Hamzah, Kelurahan Kedung Asem, Kecamatan Wonoasih.

“Mbok Surya ini butuh kursi roda. Saya langsung ke rumahnya untuk menyerahkan kursi roda yang dibutuhkan,” katanya.

Diharapkan, kursi roda bantuannya bermanfaat dan dipakai mbok Surya untuk keluar rumah, jalan-jalan di sekitar rumah tinggalnya. Hadi meminta, keluarga dan tetangga untuk membantu mbok Surya, jika mau naik kursi rodanya.

“Kami atasi sendiri bantuan ini. Kalau menunggu pemerintah lama prosesnya. Harus didata dan diajukan dulu,” tutur Habib Hadi, saat menemui mbok Suryo.

Tak hanya bantuan materi, saat itu juga kondisi kesehatan mbok Surya diperiksa petugas Puskesmas Wonoasih. Mengingat, nenek yang tinggal di rumah tidak layak huni tersebut, lumpuh, kakinya bengkak dan penglihatannya kabur.

“Pemerintah harus tahu dan hadir melihat kondisi masyarakatnya. Termasuk menanyakan apakah sudah mendapat bantuan atau belum,” tambahnya.

Saat berada di rumah mbok Surya, Wali Kota mendapat laporan kalau ada satu lagi lansia sebatang kara yang rumah tinggalnya dekat dengan Mbok Surya. Dia adalah mbok Parmi yang tinggal di Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih. Habib Hadi bersama rombongan, langsung menemui mbok Parmi.

Nenek Parmi tinggal di rumah tidak layak huni yang begitu menyayat hati. Hidup sendirian alias sebatang kara. Penglihatannya terganggu, namun masih bisa berjalan. Setiap harinya, nenek Parmi dirawat oleh Rima, tetangganya, pemilik pekarangan dan rumah yang ditempati mbok Parmi.

“Puskesmas, Lurah dan Baznas, suruh segera ke sini,” tegas Habib Hadi.

Melalui dana Baznas, nenek Parmi akan dibantu kipas angin, selimut, kasur, bantal, guling, perlak. Rencananya, dinding rumah yang ditempati nenak Parmi akan di tembok, namun pemiliknya keberatan.

“Maunya saya tembok rumahnya, tapi pemiliknya keberatan. Jadi, kami akan bantu kelengkapan rumahnya,” imbuh Habib Hadi.