FaktualNews.co – Garam, memang mengandung natrium, salah satu zat yang dibutuhkan tubuh. Fungsinya untuk mengontrol tekanan darah, menjaga kadar cairan dalam tubuh, serta membantu kerja otot dan saraf (mengirim impuls saraf dari otak ke seluruh tubuh).
Tetapi jika terlalu banyak mengkonsumsi sodium bisa meningkatkan risiko tekanan darah, yang dapat menimbulkan stroke atau penyakit jantung.
Saat tubuh kelebihan garam, ginjal akan menyesuaikan kadar cairan dalam darah, sehingga menyebabkan volume dan tekanan darah meningkat. Ini membuat jantung harus bekerja lebih keras guna menyuplai darah segar ke tubuh.
Nah, agar asupan tidak berlebihan ada baiknya lakukan diet garam. Sebaiknya mulai sekarang hindari konsumsi makanan cepat saji karena makanan tersebut mengandung garam yang tinggi.
Selain junk food, hindari juga makanan beku, makanan ringan dan daging olahan, sup kalengan, keju, sereal, serta roti. Karena, makanan-makanan tersebut banyak mengandung garam.
Jumlah maksimal asupan garam yang disarankan tiap harinya hanya 6 gram. Jumlah tersebut direkomendasikan untuk anak usia 11 tahun hingga orang dewasa. Tentunya semakin kecil usia anak, semakin sedikit pula jumlah garam yang boleh masuk ke tubuh.
Dilansir dari situs alodokter, ada beberapa tips untuk memulai diet garam agar tidak terkena risiko stroke atau jantung.
Meski asupan dikurangi dengan menjalankan diet garam, jangan sampai tubuh kekurangan atau bahkan tidak mendapatkan garam sama sekali. Jika kadar garam dalam darah terlalu rendah, tubuh dapat mengalami hiponatremia dengan gejala berupa perubahan kondisi mental, sakit kepala, mual, muntah, lelah, dan kram otot.