Polres Tulungagung Dalami Temuan Pupuk NPK Diduga Palsu, Periksa 3 Saksi
TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Satuan Reskrim Polres Tulungagung, masih terus mendalami dugaan peredaran pupuk palsu yang ditemukan di Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, beberapa hari yang lalu.
Temuan kasus tersebut, bermula ketika ramai menjadi pemberitaan di medsos. Alhasil polisi melakukan pendalaman, dan telah mengambil sampel untuk dilakukan uji lab guna mengetahui keaslian pupuk berjenis NPK tersebut.
Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Yudo Setyantono mengaku, sedang mendalami temuan tersebut dengan melakukan proses penyelidikan. Pihaknya mengaku sudah mengamankan barang bukti berupa pupuk bersubsidi sebanyak 19 karung, dengan berat masing-masing karung 50Kg.
“Sebanyak tiga orang sudah kami lakukan interogasi dilapangan tadi malam. Tiga orang ini satu Kepala Desa, satunya lagi petani inisial LH yang memiliki pupuk sebanyak 10 karung, dan yang terakhir petani juva isinial SM memiliki 9 karung,” jelasnya, Kamis (5/11/2020).
Sementara itu, pihak Dinas Pertanian Tulungagung membenarkan adanya temuan pupuk bersubsidi yang diduga palsu tersebut.
Awalnya, pihaknya mengira bahwa pupuk tersebut merupakan merk yang mirip dengan pupuk subsidi milik pemerintah. Namun rupanya, temuan pupuk yang diduga palsu tersebut menggunakan karung asli seperti milik PT. Petro Kimia Gresik dengan jenis pupuk NPK.
“Terdapat kejanggalan pada temuan pupuk yang diduga palsu tersebut seperti jahitan pada karung pupuk terlihat berbeda, kalau bahan kelihatannya sama,” jelas Kasi Pupuk Pestisida dan Alsintan Dinas Pertanian Tulungagung, Triwidyono Agus Basuki, Kamis (5/11/2020).
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Petro Kimia Gresik terkait temuan tersebut. Rupanya, Petro Kimia Gresik juga membenarkan akan adanya temuan pupuk bersubsidi yang diduga palsu dengan menggunakan karung milik Petro Kimia di beberapa daerah.
“Kondisi fisik dari zak pupuk tersebut menurutnya sekilas juga terlihat sama. Hanya saja bedanya, ketika pupuk tersebut di pegang tidak terasa dingin. Padahal pupuk NPK bersubsidi ketika dipegang terasa dingin lantaran mengandung zat kimia,” terangnya.
Lanjut Oky, pihaknya juga sudah mengamati secara kasat mata pupuk tersebut mirip dengan pupuk subsidi milik Petro Kimia. Mulai dari adanya tulisan ‘pupuk bersubsidi’, ‘barang dalam pengawasan’ serta terdapat bulan pembuatan pupuk tersebut. Untuk itu pihaknya belum bisa memutuskan apakah pupuk tersebut palsu lantaran pihaknya masih memerlukan uji lab terhadap temuan pupuk yang diduga palsu tersebut.
“Saya juga sudah meminta temen-temen disana untuk mengambil sample agar bisa kami lakukan uji lab. Baru dari situ kami bisa menyimpulkan itu pupuk asli atau palsu. Tetapi saat ini kami terkendala karena temuan itu sudah hilang semenjak temuan ini viral. Karena para petani ini ketika tahu bahwa pupuk ini berbeda, langsung dikembalikan ke penjualnya” pungkasnya.
Sementara itu, pihaknya juga memastikan bahwa pupuk tersebut bukan berasal dari Kios resmi yang bekerja sama dengan 8 distributor yang terdaftar di Dinas Pertanian, yaitu sebanyak 200 kios.