Kesehatan

25 Tenaga Medis RSD Soebandi Jember Positif Covid-19 Pulih, RS Tak Pernah Lockdown

JEMBER, FaktualNews.co-Sebanyak 53 tenaga medis di seluruh rumah sakit se Kabupaten Jember terpapar Covid-19. Data itu terungkap saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi D dengan Dinkes Jember, dan 3 rumah sakit milik pemerintah daerah setempat. Yakni RSD dr Soebandi, RSD Balung, dan RSD Kalisat.

Terungkap pula, RSD dr Soebandi Jember sebagai rumah sakit yang tenaga medisnya paling banyak terpapar Covid-19. Yakni ada 25 tenaga medis, terdiri dari 21 perawat dan 4 dokter.

Namun setelah menerapkan isolasi di rumah sakit dan sejumlah perawatan, para tenaga medis itu kini sembuh, beraktifitas normal, dan dapat melayani pasien. Rumah sakit juga tidak pernah menerapkan lockdown.

“Untuk yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, tersebar di tiap-tiap bagian (rumah sakit). Untuk pelayanan tidak kemudian kita menutup atau menerapkan lockdown,” kata Kepala RSD dr Soebandi Jember Hendro Soelistijono di Gedung Parlemen, Selasa (10/11/2020).

Terkait tenaga medis yang pernah terpapar positif Covid-19, lanjut Hendro, tidak kemudian membatasi pelayanan bahkan melakukan lockdown.

“Karena kita punya lebih dari 1.000 tenaga medis dan karyawan, jadi saat ada yang sakit, masih bisa digantikan dari bagian lain,” sambungnya.

Namun demikian pihak rumah sakit tetap mengutamakan keselamatan dari pasien untuk terhindar dari penyebaran Covid-19. Terutama penerapan 3M (Memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak).

“Jadi kalau ada yang sakit ya langsung ambil tindakan isolasi dan pemulihan (bagi tenaga medis yang terkonfirmasi positif). Karena keselamatan pasien yang utama,” sambungnya.

Hendro juga menambahkan, untuk tenaga medis yang terpapar virus Covid-19 bukan dari rumah sakit.

“Karena kita menerapkan protokol kesehatan ketat, dan mungkin terpapar dari lingkungan luar, atau juga dari tenaga kesehatan rumah sakit lain. Karena terkadang suami atau istri dari tenaga medis kami bekerja di tempat lain,” ucapnya.

Lebih jauh dokter Hendro juga menyampaikan, untuk penanganan tindakan operasi pasien, dikurangi dari 9 kamar menjadi 6 ruangan.

“Karena tiga kamar untuk penanganan Covid-19, dan kuota tindakan operasi kita kurangi dari per hari 27 pasien menjadi 11 orang. Karena kan kita tindakannya (operasi) dilakukan satu tim. Dikurangi sebagai antisipasi penyebaran Covid-19,” sebutnya.

Untuk tindakan operasi pasien di RSD dr. Soebandi Jember, kata dokter Hendro, ada ratusan orang yang akan menjalaninya, tanpa disebutkan rinci jumlahnya.

“Sehingga antrean itu bisa sampai bulan Januari (2021), dan kita utamakan, tindakan operasi yang pelaksanaannya butuh waktu lama,” tandasnya.

Ingat Pesan Ibu