Peristiwa

Puluhan Pekerja di Jember Demo Tuntut Kenaikan UMK di Masa Pandemi

JEMBER, FaktualNews.co-Puluhan Pekerja di Jember yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jember menggelar demonstrasi di Bundaran DPRD Jember, Kamis (12/11/2020).

Mereka memprotes Upah Minum Kabupaten (UMK) Jember 2021 yang dinilai jumlahnya tetap dan tidak ada perubahan. Padahal meninjau kondisi Pandemi Covid-19 saat ini, harusnya ada perubahan melihat kondisi kebutuhan para pekerja.

“UMK Jember 2021 nominalnya sama dengan UMK 2020 yakni hanya sebesar Rp 2.355.662,90. Padahal harusnya ada perubahan, melihat situasi pandemi Covid-19,” kata Ketua FSPMI Jember Novi Cahyo Hariyadi saat dikonfirmasi ditengah aksi.

Menurut Novi ditengah pandemi ini kebutuhan buruh justru meningkat. Misalnya kebutuhan alat-alat protokol kesehatan.

“Seperti halnya masker hingga hand sanitizer. Karena selama ini di tempat kerja kami, ini hanya memfasilitasi masker bagi pekerjanya. Tidak ada kemudian memikirkan bagaimana nasib keluarga kami,” tegasnya.

Novi mengungkapkan, dengan kondisi saat pandemi Covid-19 ini pun, para pekerja hanya mengeluarkan uang sendiri untuk membeli kebutuhan-kebutuhan terkait protokol kesehatan itu.

Dari kalkulasi yang dihitung oleh pihaknya, UMK di Jember dapat naik.

“Kalau dari hemat kami, secara kalkulasi dapat naik sebesar Rp 600 ribu. Tapi yang ada malah sama antara UMK 2020 dengan 2021,” ucapnya.

Novi juga menyayangkan sikap Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Jember yang tak pernah melibatkan FSPMI dalam rapat dewan pengupahan UMK.

“Kami menganggap ini sebagai pengacuhan terhadap hak-hak pekerja, apalagi dengan tidak dilibatkannya FSPMI. Bahkan hal ini bukan untuk kali pertama, pada tahun-tahun sebelumnyapun juga sama,” tukasnya.

Diketahui dari aksi yang dilakukan puluhan pekerja itu, perwakilan dari FSPMI diterima perwakilan DPRD Jember di ruang Komisi D DPRD Jember.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) tersebut, Kepala Disnaker Jember Bambang Edi Santoso tampak hadir. Namun sayangnya, Bambang enggan memberikan tanggapan atas aksi yang dilakukan puluhan buruh tersebut.

Bambang memilih untuk meninggalkan gedung DPRD Jember saat dimintai keterangan oleh sejumlah wartawan.