FaktualNews.co

Momen Bahagia dan Berkah Orang Tua Asuh di Tengah Pandemi Covid-19

Peristiwa     Dibaca : 507 kali Penulis:
Momen Bahagia dan Berkah Orang Tua Asuh di Tengah Pandemi Covid-19
FaktualNews.co/Nanang Ichwan/
Momen bahagia salah satu pasutri asal Surabaya ketika mengendong anak angkat.

SIDOARJO, FaktualNews.co-Wajahnya terlihat sumringah. Bahkan senyum dan rasa syukur tak henti-hentinya terucap dari pasangan suami istri (pasutri) yang memakai masker dan face shield saat berada di Kantor UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Anak Balita (PPSAB) di Jalan Monginsidi, Kabupaten Sidoarjo, Senin (16/11/2020).

Ya, raut wajah belasan pasutri tersebut tak bisa membendung rasa bahagianya di tengah pandemi covid-19 ini ketika pihak Dinas Sosial Provinsi Jatim melalui Kantor UPT PPSAB menyerahkan 12 anak yang terdiri dari 5 anak perempuan dan 7 anak laki-laki yang selama ini dirawat, dididik dan proses dibesarkan di tempat tersebut diperbolehkan untuk diadopsi orang tua asuh.

“Alhamdulillah setelah setahun saya menunggu berbagai proses saya lalui akhirnya diperbolehkan mengasuh anak dari tempat ini (UPT PPSAB),” ucap Hendri Sony (47) dan Ila Sukma (43), pasutri yang diperbolehkan mengasuh putri berusia 9 bulan itu.

Pasutri asal Kabupaten Jember yang sudah 15 tahun menikah namun masih belum mendapat momongan itu berjanji akan mengasuh, mendidik dan membesarkan dengan kasih sayang putri yang diasuh tersebut.

“Saya sangat bersyukur, ini juga amanah Tuhan harus dijaga dengan baik,” janjinya.

Rasa bahagia itu juga disampaikan Ratno Basuki (39) dan Yanti (39), pasutri asal Kota Surabaya yang diperbolehkan mengadopsi putra berusia 3 tahun. Menurutnya, momen saat ini adalah momen yang sangat bahagia. Karena selama 11 tahun membina mahligai rumah tangga baru bisa menggendong momongan.

“Alhamdulillah, hari ini doa saya dan istri terkabulkan, bisa mengendong, memeluk dan merawat anak,” ucapnya yang mengajukan permohonan hak asuh mulai awal Bulan April 2019 lalu dan saat pandemi covid-19 ini terkabulkan.

“Momen saat ini, di tengah pandemi covid-19 ini adalah momen yang bahagia dan berkah bagi kami berdua. Putra ini akan kami besarkan, kami rawat dan kami didik hingga dewasa nanti menjadi putra yang sholeh,” harapnya.

Proses pasutri untuk mendapat hak asuh anak yang diambil dari UPT PPSAB Dinsos Jatim, memang tidak mudah. Meskipun pemerintah sendiri memiliki program penyerahan anak asuh kepada orangtua asuh ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jatim untuk mengentas keterlantaran anak, mengangkat kesejahteraan, dan melindungi anak-anak yang terlantar.

Kepala Dinsos Jatim, M Alwi menjelaskan, jika calon orang tua asuh ingin mengasuh anak dari UPT PPSAB harus melalui beberapa proses persyaratan. Diantaranya proses administrasi, kepolisian, kejaksaan serta faktor ekonomi dari calon orang tua asuh dan persyaratan utama bahwa setelah lima tahun menikah tidak memiliki keturunan.

“Walaupun persyaratan itu sudah dipenuhi, namun tidak semudah itu. Paling tidak, ada masa perkenalan terhadap anak dari calon orang tua asuh. Sehingga antara anak dan calon orang tua asuh saling mencintai, terutama dari anaknya,” ucapnya yang juga menjelaskan jika anak yang akan diadopsi itu menolak, maka batal-lah adopsi terhadap anak tersebut.

Meski demikian, adopsi anak yang telah dirawat, dididik dan proses dibesarkan di PPSAB Sidoarjo kali merupakan sudah yang kesekian kalinya. “Ini sudah ke- 23,” kata Kepala UPT PPSAB Sidoarjo, Dwi Antini.

Dalam agenda penyerahan hak asuh anak kepada orang tua asuh, kali ini diagendakan dihadiri dan dibuka langsung Gubernur Jawa Timur,  Khofifah Indar Parawansa. Namun,  Gubernur tidak bisa hadir karena masih ada tugas di Grahadi hingga petang.

“Akhirnya beliau mewakilkan kepada Pak Kadinsos,” ucap Dwi.

Sementara, 12 anak yang diasuh kepada orang tua asuh tersebut, Dwi menjelaskan anak tersebut berasal dari kabupaten/kota di Sumenep, Sampang, Situbondo, Jember, Malang, Kediri, Nganjuk,  Blitar, Gresik, dan Tuban. “Semuanya dirawat di sini,” sebutnya.

Pj Bupati Sidoarjo, Hudiyono memberikan pesan kepada orang tua asuh yang telah memenuhi syarat dan diperbolehkan mengadopsi anak dari UPT PPSAB Sidoarjo agar tetap merawat, menjaga dan mendidik hingga besar dengan rasa kasih sayang dan penuh tanggung jawab.

Menurutnya, anak merupakan titipan dan amanah dari Tuhan yang harus dijaga dengan baik. Jangan hanya karena alasan ekonomi menjadi sebab orang tua menelantarkan anak.

“Masih banyak pasangan suami istri di luar sana yang sudah menikah bertahun-tahun, namun masih belum dikaruniahi momongan. Ada yang ingin mengasuh anak tapi masih belum bisa,” pesannya yang meminta kepada orang tua asuh bersyukur dan merawat dengan baik anak asuh yang diserahkan tersebut.

Cak Hud kembali berpesan bahwa anak itu membawa keberkahan, harus kita jaga dan rawat dengan baik. Jangan hanya karena kesulitan urusan ekonomi anak jadi korban dan ditelantarkan.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat bahwa pemerintah hadir dan siap membantu kesulitan para orang tua yang kesulitan mengasuh anak. Ia menyatakan orang tua tidak perlu bingung, karena mereka tidak sendiri ada lembaga maupun masyarakat yang juga dengan tulus mau membantu.

“Sejauh bisa merawat dengan baik, rawatlah. Tapi kalaupun seandainya tidak mampu karena persoalan ekonomi dan lain sebagainya, titipkan pada lembaga-lembaga kredibel. Lembaga yang sudah diakui pemerintah. Ada lembaga, masyarakat dan  dinas sosial provinsi dan kabupaten yang bisa merawat,” pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin