Sebelum Meninggal, Bupati Dadang Wigiarto Sempat Telepon Para Masyaikh Situbondo
SITUBONDO, FaktualNews.co – Bupati Situbondo Dadang Wigiarto meninggal pada usia 54 tahun. Setelah 3 hari menjalani rawat inap di RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo, dengan status terkonfirmasi positif Covid-19, Kamis (26/11/2020) sore.
Selama dirawat di ruang Wijaya Kusuma RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, kondisi Bupati dua periode sempat stabil, sejak pukul 12.45 WIB kondisinya terus drop hingga akhirnya meninggal pukul 16.31 WIB.
Pengasuh Ponpes Mambaul Hikam Desa Panji Kidul, Kecamatan Panji, Situbondo, KH Zaki Abdullah mengatakan, sebelum meninggal dunia, sekitar pukul 10.00 WIB, almarhum sempat menelpon sejumlah masyaikh di Situbondo.
“Sebelum meninggal dunia, almarhum masih sempat mengontak para masyaikh. Mulai dari KHR Kholil As’ad, KH Syainuri, termasuk juga saya,” kata KH Zakki Abdullah, Kamis (26/11/2020) malam.
Menurutnya, selama dirawat almarhum juga tetap istiqomah membaca selawat nariyah. Selama hidupnya, almarhum juga dikenal sangat baik, ramah, dan merakyat. Karena itu, pihaknya cukup yakin, Bupati Dadang meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.
“Selain itu, Ibu Gubernur menyampaikan akan melaksanakan tahlil bersama secara virtual dengan seluruh Bupati di Jawa Timur. Di sini juga sama, bapak Sekda akan menyiapkan pelaksanaa tahlil bersama secara virtual setiap ba’da maghrib,” kata Kyai Zakki.
Pantauan FaktualNews.co dilapangan, setelah dari rumah sakit jenazah Bupati Dadang langsung dibawa ke Pendopo Kabupaten.
Suasana haru dan histeris sempat terjadi, saat ambulans yang membawa jenazah almarhum mulai memasuki halaman Pendopo Kabupaten. Sejumlah ibu-ibu yang berdiri berjejer untuk menyambut, langsung menangis saat mobil ambulan yang membawa jenazah almarhum Bupati Dadang Wigiarto melintas di depannya.