Pendidikan

Kota Mojokerto Terapkan Uji Coba Sekolah Tatap Muka dengan Prokes Ketat

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Sekolah SD dan SMP di Kota Mojokerto, mulai melakukan percobaan pembelajaran tatap muka di sekolah dengan penerapan Protokol kesehatan (prokes) super ketat.

Protokol 3M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak menjadi standar dasar penerapan belajar tatap muka setelah sekian lama daring.

Salah satunya adalah SDN Miji 1 Kota Mojokerto. Sekolah yang berada di Jalan KH. Wahid Hasyim, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto ini pada Senin (30/11/2020) melakukan uji coba sekolah tatap muka.

Kepala Sekolah SDN Miji 1 Kota Mojokerto, Eni Uminarsih, mengatakan ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi untuk siswa sebelum melakukan uji coba. “Hanya siswa yang mendapatkan izin dari orang tua masing-masing untuk ikut uji coba ini,” tuturnya.

Ia menjelaskan, hari ini tidak semua murid mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka. Hal itu karena yang diperkanan mengikuti tatap muka kapasitasnya hanya 50 persen.

“Saya pakai separuh-separuh, kalau murid dalam satu kelas kebetulan ada 28, absen nomor 1 sampai 15 hari ini. Dan sisanya masuk keesokan harinya. Jadi dibuat selang seling,” jelasnya.

Ifa membeberkan, semua siswa wajib memakai masker selama proses pembelajaran berlangsung. Tata ruang kelas pun disiapkan dengan renggang jarak aman.

Siswa sebelum masuk sekolah terlebih dahulu dicek suhu tubuhnya serta diarahkan untuk mencuci tangan pakai sabun. Pihak sekolah menyiapkan fasilitas wastafel di beberapa titik strategis.

Murid-murid di sekolah ini yang mengikuti tahap uji coba belajar tatap muka dipantau ketat dengan guru pengawas. Sedangkan untuk durasi belajar dibatas hanya sekitar dua sampai tiga jam satu sesi jam pelajaran.

“Satu sesi pelajaran itu tanpa jam istirahat. Kalau dirasa mereka sudah jenuh bisa kita pulangkan. Murid yang izin pergi kamar mandi pun, ada guru yang menjaga,” ungkapnya.

Eni menambagkan, murid-murid kalau pulang pun wajib dijemput oleh wali murid masing-masing.

“Sifatnya wahib, akan tetapi mungkin ada satu dua murid yang mungkin kedua orang tuanya sama-sama bekerja, jadi adalah satu dua yang tidak dijemput,” paparnya.

Uji coba pembelajaran tatap muka di Kota Mojokerto dengan Prokes ketat ini turut diikuti oleh siswa lainnya secara daring. Mereka juga belajar dari rumahnya masing-masing. Tujuannya, agar siswa yang di rumah bisa mereka-reka seperti apa berlangsungnya uji coba ini.

Sementara, salah satu murid kelas 6 SDN MIJI 1 Kota Mojokerto, Bianka mengaku lebih senang mengikuti pelajaran secara tatap muka langsung dibanding lewat daring.

“Iya kalau tatap muka enak bisa mendengarkan keterangan guru secara langsung,” katanya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, Amin Wahid mengatakan, uji coba tatap muka yang dilaksanakan di Kota Mojokerto akan berlangsung selama tiga minggu. Mulai 30 November hingga 22 Desember.

Uji coba KBM tatap muka ini sebagai persiapan menghadapi penilaian akhir semester. Dimana, ujian akhir untuk SMP akan dilaksanakam mulai 4-11 Desember dan sekolah SD pada 7-18 Desember.

Hal itu mengacu pada surat edaran Kemendikbud 12 November 2020 Nomor: 12776/H3/KP/2020 perihal Sosialisasi Kegiatan Simulasi Skala Besar UBKD dijelaskan bahwa Kemendikbud akan mengadakan simulasi Ujian Berbasis Komputer Daring (UBKD) untuk seluruh satuan pendidikan.

Ingat Pesan Ibu