Kesehatan

RSUD Menyapa: Degenerasi Tulang Belakang, Apa Penyebab dan Solusinya

FaktualNews.co – Penuaan atau degenerasi tulang terjadi secara bertahap pada cakram, persendian, dan tulang belakang yang umumnya dialami oleh orang lanjut usia.

Terdapat beberapa penyebab terjadinya kondisi tulang belakang degeneratif, diantaranya disebabkan oleh riwayat sakit punggung bawah atau luka berat pada tulang belakang, gaya hidup yang terlalu sering melakukan aktivitas berat seperti angkat beban, membungkuk, memutar, dan duduk pada posisi yang salah.

“Beberpa gejala yang sering dialami oleh pasien dengan degenerasi yang cukup parah biasanya akan terasa nyeri, kesemutan, lemas atau mati rasa pada punggung belakang, bokong, selangkangan, kaki, atau telapak kaki yang mencakup pada urat atau saraf tulang belakang”, ungkap dr Yvonne Sarah.

Selain itu gejala tersebut dapat lebih memburuk selama melakukan aktivitas yang terus-menerus membebani tulang belakang, seperti angkat beban, berdiri atau berjalan kaki dalam waktu yang lama.

Terdapat sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi degenerasi, diantaranya perilaku merokok, memutar tubuh secara berlebihan, mengangkat benda berat, dan kurangnya asupan nutrisi seperti kalsium. “Pasien dengan degenerasi dianjurkan untuk mengkonsumsi kalsium dan vitamin D yang bisa didapatkan dari sinar matahari, namun konsumsi kalsium tambahan tidak disarankan untuk pasien dengan penyakit diabetes dan gagal ginjal,” kata dr Yvonne.

Perawatan yang dapat dilakukan oleh pasien yang menderita degenerasi tulang belakang meliputi Back Brace (menyangga punggung) atau Back Taping, Dry Needling (Tusuk jarum kering), Elektroterapi (ultrasonografi), Hidroterapi, Perawatan dengan es atau panas, Mobilisasi, Pilates, Pijat jaringan lunak, Traksi, dan Alat bantu berjalan, selain itu disarankan berolahraga untuk memperbaiki fleksibilitas, kekuatan dan stabilitas inti.

Tidak semua permasalahan pada tulang dilakukan operasi penyayatan, contohnya seperti dislokasi yang hanya menggunakan pembiusan. Namun jika pasien datang berobat setelah 2-3 minggu, operasi tidak dapat dilakukan dan hal tersebut merugikan sekali untuk pasien.

Selain itu, dr Yvonne Sarah menambahkan, untuk yang sudah berusia lanjut, harus menjaga kesehatan dengan merubah gaya hidup menjadi lebih baik agar tidak sakit serta untuk seseorang yang telah mengalami trauma, seperti patah tulang, segeralah berobat ke dokter dan jangan ke dukun.

RSUD Jombang memiliki Dokter Spesialis orthopedi dan traumatologi, yaitu dr. Yvonne Sarah, Sp. BO-Spine dan dr. Juniarita Eva Santy, Sp.OT-Ped yang dapat memberi pelayanan di Poli Orthopedi setiap Senin-Kamis (07.00-12.00) dan jumat (07.00-11.00). (*)