Selama Pandemi, Angka Penderita HIV/AIDS di Kota Probolinggo Menurun
PROBOLINGGO, FaktualNews.co-Angka penderita HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus) di Kota Probolinggo selama pandemi Covid-19, menurun. Data yang dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menyebut, penderita HIV/AIDS di 2019 sebanyak 69 orang dan 2 orang meninggal. Sementara di 2020 penderitanya ada 52 orang dan meninggal 3 orang.
Hal tersebut diungkap Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) pada Dinkes setempat, Nyamiatiningsih, di sela Workshop Pengenalan Standar Akreditasi Baru FKTP, Selasa (1/12/2020).
Nyamiati menyebut, penderita HIV/AIDS amat rentan tertular virus corona. Mengingat, masa kekebalan terhadap penyakit rapuh, begitu juga dengan imunitas atau daya tahan tubuhnya.
Meski begitu, hingga kini belum ada penderita AIDS yang terpapar atau positif Covid-19. Alasannya, mereka yang terkena HIV lebih takut terhadap virus corona, sehingga mereka lebih ketat menjalankan Protokol Kesehatan (ProKes).
“Mereka lebih paham tentang kondisi tubuhnya. Makanya mereka ketat menjalankan prokes,” katanya.
Sebab jika tidak patuh terhadap prokes, risikonya tertular virus corona. Mengingat, daya tahan atau imunitas tubuh penderita HIV/AIDS rapuh alias rendah.
“Yang imunitasnya bagus saja bisa tertular, apalagi penderita HIV/AIDS yang imunitasnya rendah,” jelasnya.
Karenanya, di masa pandemi ini, pihaknya bersama KPA (Komisi Penanggulangan AIDS) atau Kader Pencegahan HIV, tetap memantau dan melakukan pendampingan.
Penderita diingatkan untuk memeriksakan kesehatannya di tempat yang ditunjuk, sekaligus mengambil obatnya. “Kalau tidak periksa, kami bersama KPA menjemput ke rumahnya,” katanya.
Agar penderita HIV AIDs tidak bertambah, lanjut Nyamiati, menjalankan skrining. Sasarannya, ibu hamil, seluruh penderita TBC, Lapas (Lembaga Pemasyarakatan), Waria, penderita infeksi alat kelamin, masa IMS (Infeksi Menular Seksual).
Selain itu pihaknya juga bekerjasama dengan KPA dan kelompok ODHA (Orang dengan HIV/AIDS).
“Informasi itu dari mereka. Misalnya mereka menemukan orang dengan gejala yang mengarah ke keluhan ODHA, kita lakukan pemeriksaan dan pemberian obat,” pungkasnya.