FaktualNews.co

Nikmatnya Kopi Luwak Siap Minum Seharga Rp 10 Ribu di Wonosalam, Jombang

Kuliner     Dibaca : 1156 kali Penulis:
Nikmatnya Kopi Luwak Siap Minum Seharga Rp 10 Ribu di Wonosalam, Jombang
FaktualNews.co/muji lestari
Pelanggan menikmati secangkir kopi luwak.

JOMBANG, FaktualNews.co-Jika anda penyuka kopi, tentu sudah tak asing dengan nama Kopi Luwak. Kopi jenis ini juga dikenal dengan harganya yang cukup mahal, karena citarasanya konon memang melebihi kopi biasa.

Namun, di Jombang, Jawa Timur, anda bisa menikmati kopi luwak itu dengan harga terjangkau. Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp 10 ribu, satu cangkir kopi siap minum yang diproses dari fases musang alias luwak sudah bisa dinikmati.

Kopi luwak murah ini bisa dijumpai di kedai milik Sulasmi, yang ada di Desa Sumberjo Kecamatan Wonosalam. Kopi yang dijajakan di kedai milik Sulasmi ini merupakan hasil produksinya sendiri.

Sebab selain menjual, Sulasmi juga memiliki penangkaran luwak. Ada belasan ekor luwak yang diternak untuk proses produksi kopi luwak tersebut.

Awalnya, Sulasmi mengaku hanya coba-coba membuat usaha produksi kopi dan penangkaran luwak. Sebab, saat itu, kopi luwak tidak memiliki pangsa pasar. Namun, seiring perkembangan waktu, kopi luwak miliknya ini mulai dikenal banyak pelanggan. Bahkan, pengirimannya tembus hingga Korea.

“Awalnya coba-coba saja, karena pasarnya tidak ada, akhirnya jual sendiri. dulu luwaknya beli, terus sekarang ternak beranak pinak,” ujarnya.

Sulasmi menuturkan, setiap tahun dirinya mampu memproduksi biji kopi luwak sekitar satu kwintal. Produksi hanya dilakukan saat musim panen kopi.

Kopi yang berasal hasil fases musang alias luwak ini dinilai memiliki rasa yang lebih nikmat dari kopi biasa. Itulah yang membuat harganya sangat mahal.

Beberapa jenis kopi luwak yang diproduksinya, mulai dari kopi arabika, exselsa maupun robusta.

Penikmat yang datang ke kedai milik Sulasmi pun tidak hanya berasal dari Jombang saja, namum juga banyak yang dari luar kota, seperti Surabaya, Banyuwangi bahkan Korea.

“Selain lebih nikmat kata penyuka kopi, produksinya tidak setiap saat, hanya saat musim panen kopi, makanya mahal,” bebernya.

“Biasanya dari korea ada pesanan 2 kilogram sampai 5 kilogram. Ini sejak musim corona memang sedikit berkurang,” imbuhnya.

Sementara, salah satu pelanggan, Ardi asal Jombang mengaku saat menyukai kopi luwak karena rasanya yang beda dengan kopi biasa.

“Saya cukup tertarik karena sambil menikmati suasana libur nasional, tempatnya alami. Ini yang saya pesan kopi arabika, kopinya beda, rasanya lebih nikmat apalagi kalau dinikmati dengan hawa dingin seperti ini,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah