FaktualNews.co

Batik Marubayu dari Kota Batu

Siswi Pencinta Batik Ini Terima Hadiah Rp. 35 Juta dari Kemendikbud RI

Sosial Budaya     Dibaca : 990 kali Penulis:
Siswi Pencinta Batik Ini Terima Hadiah Rp. 35 Juta dari Kemendikbud RI
FaktualNews.co/Joko Kurniawan
Aliya Diza Rihadat Ulaisy siswi SMPN 01 Kota Batu dengan batik hasil karyanya. 

MALANG, FaktualNews.co – Ketekunan selalu barakhir dengan kesuksesan. Frasa itu barangkali yang bisa jadi kesimpulan dari jerih payah Aliya Diza Rihadat Ulaisy, siswi SMPN 01 Kota Batu.

Dia berhasil mendapatkan penghargaan dan hadiah uang tunai sebesar Rp. 35 juta dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia berkat ketekunan dan dedikasinya dalam hal membatik.

“Awalnya dari hobi saya membatik, pas itu dapat telepon katanya terdaftar dalam nominasi penerimaan, gak tahu yang daftar siapa. Dan saya tak menyangka, kaget. Tiba-tiba saya dihubungi dan mendapatkan penghargaan ini. Hanya lima anak yang terpilih dari seluruh Indonesia,” kata Aliya Minggu (13/12/2020).

Ia merupakan satu-satunya pelajar yang mewakili Jawa Timur dalam kategori Anak dan Remaja.

Lewat Batik Marubayu (Manekorupo Batik Ayu), dirinya berhasil menyabet penghargaan Anugerah Kebudayaan kategori Anak dan Remaja 2020.

Terdapat lima anak yang menerima penghargaan tersebut se Indonesia.

“Filosofis Batik Marubayu ini artinya keanekaragaman keindahan yang ada di Kota Batu,” jelasnya.

Nama tersebut dipilih lantaran motif batiknya terisnpirasi dari keanekaragaman keindahan Kota Batu, seperti hasil pertanian, perkebunan, kebudayaan, dan tempat wisata.

Hingga saat ini, ia sudah menghasilkan sekitar 300 karya batik mulai dari kain, tapak meja, lukisan, dan bantalan kursi.

Gadis asli kelahiran Batu ini menjelaskan bahwa ia dianggap sebagai individu yang memajukan dan melestarikan kebudayaan tradisional Indonesia di lingkungan sekitarnya sejak dini.

Pada mulanya, ia jatuh cinta dengan seni batik sejak kelas 3 SD. Namun saat itu ia hanya sebatas suka menggambar dan kerap mengamati para pengrajin batik yang ada di wilayah Kota Batu.

“Sejak saat itu saya ingin belajar membatik dan kemudian bilang ke umik (ibu) saya, akhirnya saya dicarikan guru untuk membatik di Bu Anjani. Saya belajar mulai kelas 3 SD sampai sekarang kelas 3 SMP hingga akhirnya saya mencoba membuat motif sendiri dan dinamai Batik Maribayu itu,” cerita Aliya.

Saat ini hasil batik karya Aliya telah diperjualbelikan di Kota Batu dengan kisaran harga 700 ribu sampai 3 juta. (Joko Kurniawan)

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Tags