BLITAR, FaktualNews.co – Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak yang cukup luas pada sektor ekonomi terutama Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), pelaku usaha kerupuk Desa Ngrendeng, Kecamatan Selorjo, Kabupaten Blitar terancam gulung tikar.
Menurut pengusaha kerupuk Aris, sejak mewabahnya virus corona produksi menjadi terganggu hingga berimbas pengurangan karyawan untuk menekan kerugian. Selain itu pendistribusian ke tempat wisata di Jatim berhenti, karena banyak lokasi wisata yang tutup selama pandemi.
“Mau bagaimana lagi, penjualan kerupuk selama ini di tempat-tempat wisata. Ya kita kurangi karyawannya dari 20 orang sekarang tinggal 5 orang saja,” jelasnya, Senin (21/12/2020).
Sebelum pandemi Aris mengaku, banyak melayani pengiriman kerupuk ke tempat wisata di Batu, Surabaya, Blitar maupun Kediri.
“Jadi sangat turun drastis. Sebelum pandemi saya kirim kerupuk dalam satu bulan sebanyak 22 kali. Namun saat musim pandemi saat ini satu bulan hanya kirim 8 kali. Itu pun banyak yang kembali karena toko-toko beralasan sepi,” tuturnya.
Untuk menutup kerugian, Aris tetap memproduksi krupuk olahanya. Namun dalam seminggu hanya memproduksi sebanyak tiga hingga lima kali dalam seminggu.