FaktualNews.co

10 Kesamaan Orang Narsistik dan Pecandu Alkohol

Gaya Hidup     Dibaca : 1034 kali Penulis:
10 Kesamaan Orang Narsistik dan Pecandu Alkohol
FaktualNews.co/Istimewa
Ilustrasi gejala narsistik. (talkspace.com)

SURABAYA, FaktualNews.co – Narsisme adalah gangguan kepribadian berupa kecintaan terhadap diri sendiri secara berlebihan.

Orang dengan gangguan kepribadian narsistik memiliki kepedulian yang berlebihan terhadap diri sendiri yang ditandai dengan munculnya sikap arogan, percaya diri dan egois.

Dan Neuharth, praktisi psikoterapi dan spesialis gangguan kepribadian narsistik di San Fransisco, Amerika Serikat mengungkap bahwa orang dengan gangguan narsistik memiliki sejumlah kesamaan dengan pecandu alkohol.

Menurutnya, mengenali kesamaan ini dapat membantu memahami dan mengatasi orang yang memiliki gangguan kepribadian narsistik dan pecandu alkohol.

Berikut ini 10 kesamaan yang diungkap Dan Neuharth di Psychology Today:

1. Perhatian

Untuk menuruti dorongan kecanduannya, orang narsistik memerlukan perhatian. Sementara pecandu alkohol, untuk menuruti dorongannya adalah dengan minuman.

Baik narsisis maupun pecandu alkohol cenderung memandang pihak lain sebagai enabler (yang akan membantu mereka mendapatkan perhatian atau mempertahankan kecanduan mereka) atau sebagai ancaman potensial (yang mengganggu ‘kampanye pembesaran’ diri atau kebebasan mereka untuk minum).

2. Oportunistik

Karena tidak memiliki empati dan merasa lebih unggul, orang narsistik merasa berhak melakukan apa pun yang mereka inginkan, terlepas dari aturan atau biaya yang harus ditanggung orang lain.

Dengan cara yang sama, pecandu alkohol menjadi sangat pandai dalam mendapatkan minuman. Dalam arti tertentu, kecanduan alkohol adalah tindakan narsistik – menempuh segala cara, tidak peduli berapa kerugiannya bagi orang lain.

3. Berbasis rasa malu

Orang banyak terjebak dalam perilaku narsistik terkadang lebih karena menghindari rasa malu. Orang narsistik sering mempermalukan orang lain untuk menutupi kekurangan mereka sendiri. Bagi pecandu alkohol, minum terkadang untuk menutupi rasa malu yang mereka tanggung.

4. Mementingkan diri sendiri

Orang dengan gangguan narsistik dan alkoholik selalu merasa berhak. Bagi orang narsistik, hubungan adalah tentang mereka. Bagi pecandu alkohol, kebebasan untuk minum adalah yang utama.

Meskipun orang narsistik dan pecandu alkohol mungkin tampak berfungsi normal jika tidak dipicu oleh hilangnya pasokan narsistik atau ketika tidak berada di bawah pengaruh alkohol, seiring waktu penyerapan diri mereka pasti akan muncul.

5. Tidak jujur

Narsisme ditandai dengan kepura-puraan. Orang dengan gangguan narsitik merasa mereka tidak bisa berbuat salah. Dan karena itu rela berbohong dengan bebas untuk mempromosikan citra mereka.

Demikian pula, penyangkalan yang dilakukan pecandu alkohol. Penyangkalan dapat diwujudkan bagi pecandu alkohol dalam banyak hal, seperti mengatakan bahwa mereka dapat berhenti minum kapan saja mereka mau, berbohong tentang kapan mereka minum, atau menolak untuk mengakui bahwa minum itu ada harganya.

Itulah sebabnya, salah satu program pemulihan pecandu alkolhol yang mendorong pecandu untuk memperkenalkan diri mereka dengan cara mengakui sebagai pencandu. “Saya seorang pecandu alkohol.” Pernyataan ini membantu mematahkan penyangkalan yang spontan dari dalam diri pecandu.

6. Menghindari introspeksi

Orang narsistik menghindari refleksi dan instropeksi diri. Melakukan hal itu akan berisiko menghadapi kekosongan yang mereka bawa.

Demikian pula, kecanduan dapat menutupi rasa tidak aman dan kurangnya harga diri. Selama seorang pecandu menggunakan alkohol, perasaan itu sebagian besar tidak terselesaikan. Semakin lama perasaan tidak terselesaikan, semakin menakutkan untuk melihat ke dalam dan menghadapinya.

7. Menyalahkan pihak lain

Orang narsistik cepat menyalahkan orang lain dan jarang meminta maaf atau mengakui kesalahan. Sikap itu akan terasa membuatnya lemah, yang tentu sajan menjadi kutukan bagi orang narsistik. Orang narsistik harus tetap merasa superior dan tak tercela.

Demikian pula pecandu alkohol. Dia memiliki banyak alasan mengapa mereka minum. Meskipun banyak pecandu alkohol mungkin meminta maaf atas perilaku mereka dan berjanji untuk membuka lembaran baru. Tapi itu dilakukan tanpa komitmen untuk pemulihan dan rencana untuk melakukannya.

Permintaan maaf yang berulang dan ingkar janji pada akhirnya tidak terlalu berpengaruh dengan orang-orang yang dekat dengan mereka.

8. Secara emosional tidak autentik

Orang narsisis memiliki emosi “seolah-olah” – demonstrasi perasaan yang dirancang untuk menghadirkan citra positif atau memanipulasi orang lain.

Demikian pula, pecandu alkohol dapat meneteskan air mata buaya atas biaya kecanduan mereka, tetapi pertunjukan seperti itu seringkali tidak ada artinya.

Selain itu, mekanisme pertahanan orang narsisis dan kekuatan kecanduan bagi pecandu alkohol menyulitkan keduanya untuk mempertahankan hubungan otentik jangka panjang.

9. Defensif

Orang narsistik dan pecandu alkohol bisa menjadi sangat defensif jika Anda mempertanyakan tindakan mereka atau menunjukkan perilaku tidak sehat mereka.

Keduanya mungkin merajuk, menjadi tidak komunikatif, atau menyerang Anda karena menunjukkan kesalahan dan disfungsi yang dengan susah payah mereka coba sangkal atau sembunyikan.

10. Merusak diri sendiri dan orang lain

Mereka yang dekat dengan orang narsistik dan alkoholik mengalami perampasan, penolakan, dan perasaan dimanipulasi.

Selain itu, seiring berjalannya waktu, baik narsisis maupun alkoholik mengorbankan kesejahteraan, reputasi, hubungan, dan harga diri mereka untuk mengejar perasaan superior atau puncak dari minuman keras.

 

***

 

Artikel ini diadaptasi dari laman Psychology Today dengan judul semula: 10 Ways Narcissists and Alcoholics Are Similar

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh
Sumber
Psychology Today
Tags