Ilmuwan Sukses Bertanam Lobak di Luar Angkasa
SURABAYA, FaktualNews.co – Para ilmuwan mengklaim bahwa bertanam di luar angkasa akan membantu upaya produksi makanan untuk misi luar angkasa jangka panjang di Bulan dan Mars di masa depan.
Sebulan setelah memanen lobak yang ditanam di luar angkasa, para astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional dapat memakan beberapa lobak tersebut sebelum mengirim kembali lobak yang tersisa ke Bumi untuk analisis lebih lanjut.
Menumbuhkan tanaman di luar angkasa merupakan tantangan yang cukup besar karena gayaberat mikro dan para ilmuwan masih belajar dan melanjutkan studi mereka tentang efek gayaberat mikro pada tanaman.
Ini adalah pertama kalinya lobak dipanen di luar angkasa meskipun para ilmuwan telah menanam sayuran berdaun di luar angkasa selama bertahun-tahun sekarang.
Astronot makan Lobak yang tumbuh di luar angkasa
Pada 30 November 2020, astronot di ISS memanen lobak pertama yang ditanam di luar angkasa.
Astronot NASA dan Insinyur Penerbangan Ekspedisi 64 Kate Rubins dengan hati-hati memanen 20 tanaman lobak sebelum menanam kelompok kedua yang seperti kelompok pertama, akan membutuhkan waktu 27 hari lagi untuk matang.
Sekarang, mereka bisa menikmati lobak karena mereka diizinkan untuk memakan beberapa lobak sebelum mengirim sisanya kembali ke Bumi untuk penelitian lebih lanjut.
Menanam tanaman di luar angkasa penting untuk memberi mereka nutrisi dan dorongan psikologis, menurut laporan Digital Trends yang dilansir Science Times, Senin (4/1/2021).
Makan makanan kemasan yang sama setiap hari bisa melelahkan secara psikologis, yang dikenal sebagai makanan monoton. Itulah sebabnya para astronot senang menerima paket perawatan yang dikirimkan dengan perlengkapan untuk ISS.
Para ilmuwan mengatakan bahwa lobak dari luar angkasa tampak hebat, di mana sembilan di antaranya diberikan kepada para astronot untuk dimakan dan sepuluh di antaranya dibekukan dibungkus aluminium foil untuk kembali ke Bumi.
Mereka menambahkan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan apakah para astronot akan mengonsumsi bakteri dari lobak karena tanaman ditanam dalam kondisi terkontrol di Habitat Tanaman Tingkat Lanjut di ISS di mana tingkat air, pupuk, dan cahaya dapat dipantau.
Mereka mengatakan bahwa lobak yang tumbuh di luar angkasa bahkan lebih bersih daripada lobak yang ditanam di Bumi.
Mengenai rasanya, astronot Rubins mengatakan bahwa lobak kosmik sama enaknya dengan lobak yang biasa ia tanam di kebunnya sendiri.
Menumbuhkan tanaman di luar angkasa
Menanam tanaman di luar angkasa memang menantang, tetapi penting untuk menjaga kesehatan astronot saat mereka melakukan perjalanan dan menjelajah jauh ke luar angkasa.
Astronot di ISS telah lama mempelajari cara menanam tanaman di dalam stasiun luar angkasa untuk memanen hasil bumi segar.
Mereka menggunakan teknologi seperti Sistem Produksi Sayuran, yang dikenal dengan Veggie, dan Advanced Plant Habitat (APH).
Veggie adalah taman luar angkasa yang berada di dalam stasiun luar angkasa yang membantu NASA untuk mempelajari pertumbuhan tanaman dalam gayaberat mikro yang hanya sebesar koper jinjing yang dapat menampung enam celana.
Setiap tanaman ditanam di bantal yang diisi dengan media pertumbuhan dan pupuk berbahan dasar tanah liat di mana tanaman akan mendapatkan air, nutrisi, dan udara dalam keseimbangan yang sehat di sekitar akar, menurut NASA.
Di sisi lain, APH juga merupakan wadah pertumbuhan tanaman yang menggunakan lampu LED seperti Veggie dengan substrat tanah liatnya untuk distribusi air, nutrisi, dan udara.
Tidak seperti Veggie, APH tertutup dan otomatis dengan kamera dan lebih dari 180 sensor yang secara aktif berhubungan dengan tim astronot yang menanam tanaman, jadi perawatan sehari-hari tidak diperlukan dari kru.
NASA menyebutkan warna lampu LED yang digunakan di APH adalah merah, hijau, dan biru. Untuk memungkinkan pencitraan malam hari, mereka juga menggunakan putih, merah jauh, dan bahkan inframerah.