Dokter Spesialis Anak Paling Senior di Probolinggo Meninggal karena Covid-19
PROBOLINGGO, FaktualNews.co-Sarodjo (81), dokter spesialis anak paling senior di Probolinggo, meninggal dunia setelah terkonfirmasi positif Covid-19. Ia mengembuskan napas terakhirnya di RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo, Minggu (10/01/21) sekitar pukul 08.00.
Bapak tiga anak tersebut masuk RSUD Selasa hingga Minggu. Sarodjo masuk ke RSUD karena demam dideritanya tak kunjung sembuh.
Hal tersebut diungkap Plt direktur RSUD, dr Abraar HS Kuddah, usai melepas jenasah seniornya.
Disebutkan, dr Sarodjo pasien covid komorbid, pasien tanpa penyakit penyerta. Sedang virus Corona yang menyerang adalah Geriatri yang dikenal atau dengan istilah virus seribu wajah.
Gejalanya, demam terus menerus, batuk dan susah menelan, sehingga yang bersangkutan dibawa ke RSUD. “Selasa lalu masuk RSUD. Meninggalnya tadi sekitar pukul 08.00,” ujarnya.
Hasil tracing terhadap keluarga, pasien dan orang yang perah bertatap muka dengan dr Sarojo, hasil VCR-nya negatif. Dengan demikian, virus yang menyerang dokter tidak menular ke orang lain.
Disinggung mengapa dokter sampai terpapar virus corona, dr Abraar menjawab, siapapun bisa tertular virus yang awalnya menyerang Wuhan, China tersebut.
Yang penting pihaknya sudah memberikan APD dan sarana prasarana
kelengkapan lain kepada seluruh tenaga kesehatan (Nakes) agar dipakai saat menangani pasien covid.
Termasuk saat praktik di luar RSUD, pihaknya mewajibkan seluruh dokter menggunakan APD dan menjalankan protokol kesehatan, saat menangani pasien di rumahnya.
Sebagai juru bicara Satgas Penanganan dan Percepatan Covid-19, Abraar berharap nakes dan masyarakat selalu disiplin menjalankan
prokes dan menjaga imun. Mengingat, pandemi Covid-19 masih berlangsung. Tetap jaga imun dan taati prokes,” katanya
sebelum menuju pemakaman.
Ketua IDI Dokter Indonesia) Cabang Kota Probolinggo, dr Intan Sudarmadi berharap seluruh nakes tidak meremehkan virus corona dan selalu mengenakan APD saat bertugas serta tertib prokes.
“Kami mengingatkan teman-teman sejawat (IDI) untuk tidak meremehkan virus ini,” katanya.