Peristiwa

Banjir Bandang Disertai Lumpur Terjang Ponpes di Jember

JEMBER, FaktualNews.co – Banjir bandang disertai lumpur menerjang Pondok Pesantren Ar Rosyid di Dusun Krajan B, Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari, Selasa (12/1/2021) petang.

Banjir bandang yang disertai lumpur itu mengakibatkan isi seluruh dalam ruangan pondok menjadi porak poranda. Karena dinding tembok pembatas antara pondok dengan pinggiran sungai setempat jebol.

Jebolan dinding tembok itu selebar 3 meter dan tinggi 2 meter. Sehingga seluruh air sungai yang mengalir deras, disertai lumpur memenuhi seluruh sudut ruangan.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun diketahui, ada 4 orang santriwati yang terluka akibat terbentur tembok dan kejatuhan lemari saat air sungai menerjang seluruh sudut ruangan.

Kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta, dan hampir sebagian besar dokumen penting Pondok Pesantren hilang hanyut terbawa arus sungai yang deras saat itu.

“Kejadiannya cepat, terjadi sekitar pukul 4 sore tadi,” kata salah seorang pengasuh Ponpes Ar Rosyid Imam Muqoid saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.

Ia mengatakan, mengetahui banjir bandang terjadi. Kala itu tembok bagian utara pondok belum jebol. Diketahui, tembok tersebut merupakan sejumlah ruangan tempat santriwati.

“Warga melihat sungai sebelah pondok meluap, sampai ke jalanan. Setelah itu tembok bagian utara langsung jebol. Kemungkinan tidak kuat menahan terjangan air sungai. Jebolnya itu selebar kira-kira 3 meter dan tinggi 2 meter,” kata pria yang juga menantu dari pengasuh Ponpes Ar Rosyid itu.

Saat air sudah masuk ke dalam ruangan. Dalam hitungan detik debit air bertambah. Bahkan merendam seluruh ruangan dan memporak porandakan seluruh barang. Akibatnya 4 orang santriwati mengalami luka ringan.

“Ada yang bagian kepalanya tertimpa lemari yang jatuh, juga luka lain. Alhamdulillah hanya luka ringan, dan semua selamat. Tapi saya sempat terjebak saat menyelamatkan beberap santriwati. Kemudian dibantu teman-teman dari alumni pondok yang datang dan mengevakuasi kita semua,” ungkapnya.

Akibat dari musibah itu, banyak dokumen-dokumen penting hanyut terbawa arus air dan juga menghilangkan sejumlah uang milik koperasi pondok. Untuk total kerugian menurut Imam mencapai ratusan juta rupiah.

“Karena seluruh ruangan kemasukan air. Banyak yang hilang, mulai dokumen-dokumen penting. Juga sejumlah uang. Juga hal-hal penting milik koperasi kami. Untuk total kerugian kurang lebih Rp 100 juta. Karena banyak kerusakan, dokumen-dokumen penting, juga sejumlah uang yang hilang itu,” ujarnya.

Pantauan wartawan di lokasi musibah, ratusan santri membersihkan bekas-bekas banjir bandang. Mulai dari kotoran dan sampah, juga lumpur yang ikut terbawa ke seluruh ruangan pondok.

Hingga pukul 23.00 WIB, upaya pembersihan masih terus dilakukan. Dari mengepel dan memilah-milah barang yang masih bisa diselamatkan.

“Para santri dan santriwati untuk sementara masih kami ungsikan ke Pondok pesantren paman saya. Sementara di sana, sembari terus melakukan upaya pembersihan,” pungkasnya.

Sementara itu, salah seorang warga yang tinggal dekat dengan Ponpes Ar Rosyid Ahmad Khozin mengatakan, selain merusak pondok. Banjir bandang sore itu juga merusak bengkel motor yang lokasinya di depan pondok.

“Itu hancur juga bengkelnya mas. Karena memang terjangan air tadi cukup deras. Bahkan airnya setinggi perut orang dewasa. Kejadian banjir ini keempat kalinya, sejak tahun 2016 pernah banjir. Tapi kali ini yang paling besar dampaknya,” kata Khozin.