Harga Cabai Meroket, Lodo Ayam Pedas Martumi Blitar Tetap Bertahan
BLITAR, FaktualNews.co – Olahan lodho ayam pedas Martumi di Desa Ngoran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar tetap bertahan. Kendati harga cabai rawit yang menjadi salah satu bahan utama terus meroket.
Saat ini harga cabai rawit di wilayah Blitar mencapai Rp80 ribu. Padahal, perhari olahan makanan ini menghabiskan 25 kilogram cabai rawit. Dia tetap bertahan karena tak mau kurangi kualitas kulinernya.
Alpiah generasi warung Lodho Pedas Martumi mengatakan, kuliner lodho pedas ini berjalan sudah 60 tahun. Meskipun bahan pokok naik salah satunya cabai, dia tidak bisa mengurangi kualitasnya. Karena jika dikurangi akan berdampak dengan pelangganya yang sudah paham dengan kualitas lodho pedasnya.
“Jadi setiap harinya saya habiskan 25 kilogram cabai rawit. Sekarang harga cabai rawit mencapai Rp80 ribu, namun karena untuk menjaga kualitas saya lebih baik menambal kerugian dengan uang tabungan,” kata generasi penerus warung lodho Martumi Nglegok Blitar Sabtu (16/1/2021).
Alpiah menambahkan, di warung lodho pedas ini, tetap mengolah masakanya mengunakan kayu bakar. Karena sesuai dengan namanya warung desa. Meskipun saat ini era moderen, kami tidak terpengaruh karena rasa dan kualitas tetap enak yang alami.
“Warung ini, mulai buka sejak tahun 1960 hingga saat ini. Perharinya saya habiskan 50 ekor ayam kampung. Meskipun harga cabai mahal kami juga tetap pertahankan karena kualitas yang paling kami pertahankan,” jelasnya.
Meskipun saat ini sejulah kebutuhan pokok banyak yang naik, namun di warung lodho pedas Martumi ini tetap dengan harga standart. Untuk ayam dipatok dengan harga Rp10 ribu, hingga Rp25 ribu perporsi tergantung besar kecilnya potongan ayam. Namun jika ayam lodho satu ekor perporsi dipatok dengan harga Rp90 ribu.
