SURABAYA, FaktualNews.co – Talas (Colocasia esculenta) merupakan tumbuhan jenis umbi-umbian yang berasal dari Asia Tenggara dan India Selatan.
Ciri khasnya, kulit luar berwarna coklat dan daging berwarna putih dengan bintik-bintik ungu. Teksturnya mirip dengan kentang atau singkong. Ketika dimasak, rasanya menjadi agak manis.
Menurut Dina Rahmawati, untuk mengonsumsinya talas harus dimasak terlebih dahulu karena dalam keadaan mentah umbi-umbian ini bisa beracun akibat kandungan oksalatnya yang tinggi.
“Zat berbahaya tersebut bisa hilang saat dimasak atau direndam terlebih dahulu semalaman,” tulis dia di laman SehatQ.
Dina Rahmawati menyebut nutrisi yang terkandung dalam 1 cangkir atau sekitar 132 gram talas yang sudah dimasak, yaitu:
• 187 kaloriKurang dari 1 gram protein
• 6,7 gram seratKurang dari 1 gram lemak
• 30 persen kebutuhan harian akan mangan
• 18 persen kebutuhan harian akan kalium
• 13 persen kebutuhan harian akan tembaga
• 10 persen kebutuhan harian akan fosfor
• 10 persen kebutuhan harian akan magnesium
• 22 persen kebutuhan harian akan vitamin B6
• 11 persen kebutuhan harian akan vitamin C
• 19 persen kebutuhan harian akan vitamin E
Selain itu, talas juga mengandung vitamin A, zat besi, dan seng. Banyaknya kandungan senyawa organik, mineral, dan vitamin yang terkandung dalam talas, membuatnya bermanfaat bagi kesehatan.
Manfaat talas untuk kesehatan
Selain rasanya yang lezat dan lembut, talas juga bermanfaat bagi kesehatan. Berikut manfaat talas untuk kesehatan yang diulas Dina Rahmawati:
1. Membantu menurunkan berat badan
Talas memiliki kandungan serat yang tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak serat cenderung memiliki berat badan yang lebih rendah dan lemak tubuh yang lebih sedikit.
Serat dapat memperlambat pengosongan perut sehingga membuat Anda kenyang lebih lama dan mengurangi jumlah kalori yang Anda makan sepanjang hari. Oleh sebab itu, hal ini juga dapat membantu menurunkan berat badan Anda.
2. Meningkatkan kesehatan usus
Serat yang terkandung dalam talas dapat menjadi makanan bagi mikroba di usus dan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik.
Selanjutnya, bakteri usus pun akan memfermentasi serat-serat ini dan menciptakan asam lemak rantai pendek, yang dapat menyehatkan sel-sel pelapis usus, serta membuatnya tetap sehat dan kuat.
Selain itu, serat juga dapat membantu melancarkan pencernaan, mencegah kembung, sembelit, dan kelebihan gas.
3. Menjaga kesehatan mata
Talas mengandung berbagai antioksidan, termasuk beta-karoten dan cryptoxanthin.
Antioksidan tersebut dapat membantu menjaga kesehatan penglihatan dengan menangkal radikal bebas yang menyerang mata sehingga bisa mencegah degenerasi makula atau katarak.
4. Meningkatkan kesehatan kulit
Vitamin E dan A yang terkandung dalam talas dapat meningkatkan kesehatan kulit. Kedua vitamin esensial tersebut juga bisa memperbaiki sel kulit, membuat luka lebih cepat sembuh, dan mencerahkan kulit yang sehat.
5. Membantu mengontrol gula darah
Talas mengandung dua karbohidrat yang bermanfaat untuk mengontrol gula darah, yaitu serat dan pati resisten. Serat dapat membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat lain sehingga mencegah gula darah melonjak setelah makan.
Di samping itu, pati resisten yang terkandung dalam talas juga tidak dapat dicerna sehingga tak akan meningkatkan kadar gula darah. Kedua kandungan tersebut menjadikan talas sebagai pilihan karbohidrat yang baik, terutama bagi penderita diabetes.
6. Mengurangi risiko penyakit jantung
Serat dan pati resisten dalam talas diyakini dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak serat cenderung memiliki tingkat penyakit jantung yang lebih rendah.
Selain itu, pati resisten yang terkandung di dalamnya juga dapat membantu menurunkan kolesterol, yang dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung.
7. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Kandungan vitamin C dalam talas dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga mampu melindungi tubuh dari zat asing yang berbahaya. Selain itu, vitamin C juga dapat membantu mencegah perkembangan kondisi kesehatan yang serius.
8. Berpotensi sebagai antikanker
Talas mengandung senyawa nabati yang disebut dengan polifenol. Adapun polifenol utama yang ditemukan dalam talas adalah quercetin. Uji tabung dan penelitian pada hewan menemukan bahwa quercetin dapat mendorong kematian sel kanker, serta memperlambat pertumbuhan beberapa jenis kanker.
Quercetin juga merupakan antioksidan kuat yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas yang kerap dikaitkan dengan kanker. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan sifat antikanker pada talas.
Talas dapat diolah dengan berbagai cara, baik direbus, digoreng, dihaluskan, ataupun dipanggang. Banyak sekali makanan olahan yang terbuat dari talas, mulai dari bolu, puding, keripik, roti hingga minuman.
Bamun demikian, jika saat mengonsumsi talas timbul gejala tak biasa, seperti ruam, gatal, batuk, pusing, mual, atau bahkan muntah, sebaiknya segera hentikan dan periksakan diri ke dokter.