SIDOARJO, FaktualNews.co – Menjelang perayaan imlek yang berlangsung pada masa pandemi COVID-19, seorang dalang wayang Potehi tetap saja menggelar pementasan. Namun, pementasan kali ini berbeda, yakni pementasan secara online.
Seorang dalang wayang Potehi tersebut adalah Sugiyo Waluyo (58) warga Desa Suko, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo. Sebagai seniman, dia mengaku masih mendapat berkah dalam kondisi pandemi saat ini.
Bersama kelompok wayang potehi Fu Hok Ann, Sugiyo yang akrab dipanggil Pak Subur ini mengelar wayang Potehi secara online dan nantinya akan di siarkan langsung ditempat-tempat pertunjukan seperti mall di Jakarta hingga klenteng di pulau Jawa.
“Saya di Potehi group Fu hok ann tetap main ketika pandemi. Saya masih ingat, maret sampai april masih main hingga lockdown. Tapi banyak juga dalang lain yang tidak main,” kata Sugiyo.
Perjalanan Sugiyo hingga dipercaya menjadi dalang wayang Potehi asal negeri Tiongkok tersebut bermula dari sejak usianya 12 tahun, dia kerap melihat pertunjukan wayang potehi di klenteng yang dekat dengan rumahnya dulu.
“Lokasi pertunjukkan nya itu dekat dengan rumah. Jadi setiap ada pertunjukkan saya melihat,” katanya.
Lantaran sering melihat pementasan, Pak Subur akhirnya kenal dengan para pemain hingga akhirnya dia diajari. “Sebelum menjadi dalang, saya menjadi pemain alat musik dulu,” kenangnya.
Pak Subur sendiri kini sudah menguasai berbagai cerita rakyat Tiongkok. Selain itu, dia yang setiap harinya berjualan kopi dan mie ayam juga mampu menguasai dialog bahasa Mandarin hokian.
Potehi sendiri merupakan penggalan dari kata Po yang berarti kain, Te yang berarti kantong dan Hi merupakan wayang atau boneka.
Konon, sejak atau lebih dari 3000 tahun lalu, Potehi ini diciptakan oleh sejumlah orang yang akan menerima hukuman mati dengan maksud menghihur diri. Hingga akhirnya diketahui kaisat dan mendapat pengampunan.