FaktualNews.co

Satu Korban Longsor Nganjuk Ditemukan Meninggal, 6 Masih Hilang

Peristiwa     Dibaca : 679 kali Penulis:
Satu Korban Longsor Nganjuk Ditemukan Meninggal, 6 Masih Hilang
FaktualNews.co/Romza/
Evakuasi korban longsor di Nganjuk, Rabu (17/2/2021).

NGANJUK, FaktualNews.co – Satu orang korban longsor di Dusun Selopuro, Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk ditemukan sekitar pukul 10.30 WIB, Rabu (17/02/2021).

Kini, masih ada 6 orang yang belum ditemukan dari titik timbunan longsor.

“Satu tadi ditemukan dan berhasil dievakuasi jenis kelamin laki-laki dewasa dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kepala Basarnas Jatim Hari Adi Purnama.

Seperti diketahui, sebelumnya sebanyak 14 orang dari 21 warga yang dinyatakan hilang ditemukan. Sedangkan untuk total korban yang meninggal dunia sebanyak 12 orang dan 2 orang selamat dengan kondisi luka berat. Kini, masih ada 6 korban yang belum ditemukan.

Diketahui ada perbedaan pola dan skenario pencarian korban longsor di Nganjuk yang dilakukan tim dibanding hari pertama kemarin.

Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat mengatakan, terjadinya hujan pada Senin (15/02/2021) malam mengakibatkan kondisi di titik pencarian korban longsor tergenang air. Sehingga menyebabkan kontur tanah semakin rawan apabila banyak personel di lokasi.

“Ini yang menyebabkan permasalahan di lapangan nantinya. Tapi kami sudah minta untuk meminimalisir tidak terlalu banyak yang ada di titik pencarian,” kata Novi usai, Selasa (16/02/2021).

Karena permasalahan tersebut juga mengakibatkan perbedaan pola pencarian dibanding kemarin. “Ada perbedaan pola dengan kemarin. Kalau kemarin alat berat dibagi beberapa titik, nanti (hari ini) alat beratnya hanya dua titik. Yaitu titik A Alat berat ada tiga titik A dan titik B,” lanjutnya.

Menurut Novi, lokasi di titik A inilah menjadi prioritas utama. “Karena dari hasil pembahasan dan evaluasi bahwa di titik A ini banyak terjadi tumpukan korban-korban yang belum ditemukan. Sedangkan di titik B ini akan membantu membersihkan puing-puing sekaligus mencari korban di lokasi. Ini juga ada anjing pelacak yang diterjunkan oleh kepolisian,” ungkapnya.

Perbedaan pola lainnya yaitu tentang waktu. Jika kemarin operasi pencarian hingga pukul 18.00 WIB, maka hari ini situasional.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul