Apple TV Gandeng Malala Yousafzai Bikin Konten Dokumenter Perempuan dan Anak
ISLAMABAD, FaktualNews.co – Malala Yousafzai, aktivis Pakistan yang memenangkan hadiah Nobel Perdamaian pascalolosnya dari upaya pembunuhan oleh Taliban, telah menandatangani kesepakatan dengan Apple TV +.
Dilansir Arab News kedua pihak direncanakan akan memproduksi drama dan dokumenter yang berfokus pada wanita dan anak-anak.
Kemitraan multi-tahun ini akan “memanfaatkan kemampuannya untuk menginspirasi warga dunia,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan. Rencananya konten yang bakal diproduksi juga akan mencakup animasi dan serial anak-anak.
“Saya berterima kasih atas kesempatan untuk mendukung wanita, kaum muda, penulis, dan seniman dalam merefleksikan dunia seperti yang mereka lihat,” kata Yousafzai yang saat ini berusia 23 tahun.
Pada saat Yousafzai masih berusia 10 tahun, dia membuat marah Taliban ketika dia mulai berkampanye untuk hak pendidikan bagi anak perempuan.
Pada saat itu, Taliban Pakistan yang menduduki dan mendapat dukungan signifikan di Lembah Swat, memberlakukan hukum versi fundamentalis Islam. Daerah-daerah yang mereka kuasai, melarang adanya pendidikan bagi anak perempuan.
Berita menarik lainnya:
Yousafzai menarik perhatian internasional dengan serangkaian blog dan artikel yang dia tulis tentang kehidupan sehari-hari dan harapan untuk masa depan yang lebih baik. Ketenarannya membuat geram Taliban, yang kemudian berujung pada usaha pembunuhan.
Pada Oktober 2012, seorang pembunuh Taliban menembak anak berusia 15 tahun itu saat dia pulang dengan bus dari sekolah. Peluru menyerang di dekat mata kirinya, menembus lehernya dan bersarang di bahunya.
Dia pulih setelah berbulan-bulan menjalani perawatan di dalam dan luar negeri sebelum ikut menulis memoar terlaris berjudul “Saya Malala,” yang menarik lebih banyak perhatian internasional.
Yousafzai dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian saat berusia 17 tahun pada tahun 2014, berbagi penghargaan tersebut dengan Kailash Satyarthi, seorang aktivis hak anak dari India.
Dia lulus dari Universitas Oxford Inggris tahun lalu dan sejak itu membuat publikasi digital untuk anak perempuan dan wanita, dan membentuk perusahaan produksi TV-nya sendiri.
“Saya percaya pada kekuatan cerita untuk menyatukan keluarga, menjalin persahabatan, membangun gerakan, dan menginspirasi anak-anak untuk bermimpi,” katanya pada Senin (8/3/2021).