Lingkungan Hidup

Siswa di Sidoarjo Sulap Daun Api-api Jadi Obat Nyamuk Ramah Lingkungan

SIDOARJO, FaktualNews.co-Daun api-api yang tumbuh di tepi atau dekat laut kini punya nilai manfaat tersendiri bagi siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Sidoarjo. Lewat tangan lima siswa, daun tersebut disulap menjadi obat pembasmi nyamuk ramah lingkungan.

Daun api-api untuk obat herbal pembasmi nyamuk yang diyakini tanpa membuat sesak itu tersebut ditemukan oleh lima siswa gabungan dari kelas XI dan XII jurusan IPA.

Fadya Aurellia R, siswi kelas XI IPA MAN Sidoarjo menceritakan penemuan daun api-api untuk obat nyamuk itu terjadi sekitar setahun lalu.

Saat itu, lanjut dia, pada awal-awalnya pandemi covid-19 melanda, namun banyak masyarakat yang melupakan adanya demam berdarah dengue (DBD).

“Masyarakat lebih fokus pada pandemi covid-19, tetapi lupa dengan adanya demam berdarah (virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti),” kata salah satu penemu obat pembasmi nyamuk dengan daun api-api kepada FaktualNews.co, Jum’at (12/3/2021).

Padahal, lanjut Fadya, adanya demam berdarah dengue (DBD), berasal dari virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti juga tak kalah berbahaya dengan virus corona saat awal-awal ramai.

“Dari situlah kami akhirnya berinisiatif menciptakan obat nyamuk herbal,” akunya.

Fadya mengaku dirinya bersama empat teman lainnya, Shabrina Nur Mutia, Almayra Khasanah Fahrani, Dinda Tria Kusuma dan Nawal Aulia mendiskusikan membuat obat nyamuk yang diambil dari bahan alami dedaunan agar ramah lingkungan.

Mulanya, bahan dari dedaunan yang diuji cukup banyak hingga akhirnya mengerucut ke daun api-api yang diuji laboratorium hingga langsung diuji coba bisa dijadikan untuk obat pengusir dan pembasmi nyamuk.

Berdasarkan Wikipedia, api-api adalah nama sekelompok tumbuhan dari marga Avicennia, suku Acanthaceae yang tumbuh di tepi atau dekat laut sebagai bagian dari komunitas hutan bakau.

Fadya membeberkan cara pembuatan obat pembasmi nyamuk dengan bahan daun api-api yang bahannya mudah dicari dari pesisir laut itu.

Ia menjelaskan langkah awal yang harus disediakan bahan utama yaitu daun api-api. Daun tersebut harus dikeringkan dahulu hingga benar-benar mengering. Kemudian, daun tersebut ditumbuk hingga halus seperti serbuk.

“Langkah selanjutnya harus ditimbang sesuai takaran,” jelasnya. Diterangkan, takaran daun api-api yang sudah halus seperti serbuk itu perbandingan 5 miligram serbuk dengan 200 mili liter air panas. Serbuk tersebut lalu dimasukan ke air panas diaduk.

“Lalu disaring sampai lima kali penyaringan, sampai tidak menyisahkan serbuk kasar,” sebutnya.

Baru setelah itu air dimasukan ke alat Ultrasonic Aroma Humidifier elektrik dan tinggal dinyalakan hingga menggeluarkan asap. “Obat herbal pembasmi nyamuk ini aman, ramah lingkungan dan tidak membuat sesak,” ulasnya.

Hasil riset obat pembasmi nyamuk dari bahan daun api-api itu sempat menorehkan prestasi dalam ajang ASEAN Innovative Science and Enterpreneurship Fair (AISEF) 2021. Temuan tersebut sudah terdaftarkan di hak atas kekayaan intelektual (HAKI) oleh pihak sekolah.