Sosial Budaya

Pakar Unair Memperkirakan Kerangka di Situs Kumitir Berkelamin Perempuan

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Titik Koesbaediati, pakar antropologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memperkirakan kerangka yang ditemukan di tengah situs Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto berjenis kelamin perempuan.

“Pelvisnya lebar, itu menunjukkan kelaminnya perempuan. Pada tengkorak bagian telinga pun terlihat kecil yang juga menunjukkan perempuan,” jelas Titik Koesbaediati di lokasi situs Kumitir, Rabu (17/03/2021).

Menurutnya, ada dua bagian yang akurasi sangat tinggi menunjukkan kerangka ini perempuan, yakni, bagian pelvis dan bagian tengkorak.

Bagian pelvis sangat spesifik, jika perempuan pelvisnya lebar karena untuk kebutuhan melahirkan anak. Sedangkan jika laki-laki pelvisnya sempit.

Selain mengidentifikasi jenis kelamin, pakar antropologi Unair yang didatangkan oleh Balai Pelestaraian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur itu juga memperkirakan bahwa umur perempuan itu antara 20 hingga 30 tahun.

“Biasannya orang kita umur 22 tahun gigi geraham belakang sudah muncul. Maka kita memperkirakan umur 20 hingga 30 tahun,” jelasnya.

Sementara tinggi badan, masih kata titik, diperkirakan antara 141 sampai 153 sentimeter.


Berita sebelumnya:


Titik mengatakan, apa yang dia katakan merupakan hasil sementara dari pengamatan dan pengujian di lokasi. Untuk menelitinya lebih lanjut, Titik Koesbaediati menyebut akan akan menggunakan standar protokol.

“Standar protokol namanya demografis. Itu berarti akan mengecek kelamin, umur, tinggi badan, dan yang menunjukkan siapa dia (kerangka) sebenarnya?,” kataTitik.

Sejauh ini dia belum bisa memastikan kerangka manusia ini adalah orang pada era zaman Majapahit atau orang baru. Karena masih diperlukan penelitian lebih jauh lagi.

Menurutnya, lebih menarik lagi posisi kerangka ini tidur tengkurap. Hal itu terlihat dari tulang panggul nampak di atas. Jika terlentang dipastikan tulang panggul tidak kelihatan.

“Itu bukti bahwa dia tengkurap. Bagian poplitea biasanya terlihat menghadap ke belakang, menambah semakin jelas posisinya tengkurap,” katanya..

Pada bagian kepala, posisinya miring dan giginya masih lengkap. Temuan yang menurut Titik masih dalam kondisi sangat bagus itu akan penting untuk multidisiplin ilmu. Dari situ akan diketahui kira-kira cerita di balik karangka individu manusia ini.

“Untuk mengetahui itu, kita perlu proses indentifikasi ciri-cirinya, ” tandasnya.

“Kita tidak berani gegabah menentukan ini siapa. Kalau di izinkan akan kami bawa ke laboratorium,” katanya.