FaktualNews.co

Imbas Wabah Corona, BPCB Jawa Timur Tunda Ekskavasi Situs Kumitir Mojokerto

Sosial Budaya     Dibaca : 1092 kali Penulis:
Imbas Wabah Corona, BPCB Jawa Timur Tunda Ekskavasi Situs Kumitir Mojokerto
FaktualNews.co/Fuad Amanullah
Kepala BPCB Jawa Timur Saat melakukan Peninjauan dipenemuan baru sebuah situs Batu Pipi berbentuk tangga di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto pada Jumat (17/04/2020) .

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menunda proses ekskavasi tahap dua situs Kumitir di Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Keputusan itu diambil menyusul merebaknya wabah corona (Covid-19).

Muhammad Said Kepala BPCB Jawa Timur saat meninjau penemuan baru situs Batu Pipi berbentuk tangga di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto pada Jumat (17/04/2020).

Kata dia, rencananya pada bulan April 2020 BPCB akan melakukan ekskavasi tahap kedua situs di Kumitir untuk mengungkap seluruh bagian situs yang ditemukan Muchlison dan Nurali saat menggali tanah untuk bata merah, pada Rabu (19/6/2019) lalu.

“Karena ini sedang pandemi virus Corona (Covid-19) kita ikuti arahan pemerintah. Harusnya kalau menurut jadwal kita laksanakan pada April. Tapi karena Covid-19 ini jadi kami undur dulu, hingga menunggu arahan dari pemerintah,” paparnya.



Rencana ke depan, proses ekskavasi situs Kumitir akan dilakukan bersama mahasiswa dari enam universitas dan BPCB se Indonesia. “Jadi kalau hanya BPCB Jatim, tidak akan sanggup satu kali kerja. Kalau ramai-ramai bisa selesai,” ucapnya

Kata dia, penemuan peninggalan bersejarah berupa talud di Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo itu merupakan wilayah dari kerajaan Majapahit.

Dia berharap, dengan adanya ekskavasi di situ Kumitir akan ditemukan titik terang seperti apa bentuk asli.

“Kita akan cari kontekstualnya seperti apa. Ini bukan sebuah candi atau bangunan. Melainkan sebuah lokasi atau ruang besar di dalamnya ada kemungkinan beberapa bangunan. Dugaan sementara seperti itu (kerajaan mojopahit) itu bisa dilihat dari bahan yang digunakan,” jelasnya.

Di lain sisi BPCB Jawa Timur juga belum bisa menentukan masa situs ini dibangun. “Kita belum ada dating sama sekali belum bisa spesifik untuk menentukan masa. Kalau kita melihat batur yang ada di Kumitir itu struktur bata yang mengelilingi besar sekali, yah baru satu sisi kita temukan sudutnya. Kita akan teruskan dan melihat didalamya ada apa,” tegasnya.



Sebelumnya, Ekskavasi situs Kumitir di Dusun Bendo, Desa Kumitir, dilakuka tim gabungan Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCPM) Kemendikbud dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim. Penggalian arkeologis terhadap situs yang berada di lahan pembuatan bata merah ini digelar selama 10 hari, yakni pada 21-30 Oktober 2019.

Hasiln ekskavasi menampakkan sekitar 100 meter dari total 200 meter struktur bata yang terbentang dari selatan ke utara. Bangunan ini tersusun atas bata merah kuno yang masing-masing mempunyai dimensi 32x18x6 cm. Ketebalan struktur mencapai 140 cm. Sedangkan tinggi bangunan yang bisa digali sekitar 120 cm.

Tembok kuno ini dibangun pada masa Majapahit karena jenis bata merah yang digunakan sama dengan bata merah di situs-situs peninggalan Majapahit di Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

Talud kuno ini, diperkirakan mengelilingi sebuah bangunan suci. Tembok ini merupakan bagian timur dari talud. Diduga masih terdapat struktur serupa di sisi utara, barat, dan selatan.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh