LAMONGAN, FaktualNews.co – Tak genap sepekan dua kali aksi teror terjadi di Indonesia. Setelah bom bunuh diri di depan gerbang Gereja Katedra Makassar pada Minggu (28/3/2021) pagi, menyusul aksi teror di Mabes Polri Jakarta pada Rabu (31/3/2021) sore.
Menanggapi aksi teror tersebut mantan napiter dan kombatan Ali Fauzi mengingatkan bahwan pelaku teror akan terus beranak pinak dan tumbuh.
“Kelompok mereka tidak banyak tapi, mereka sampai saat ini masih berjalan dan terus melakukan perekrutan. Meninggal satu tumbuh baru lagi,” kata Ali Fauzi, adik trio bom bali, Kamis (01/04/2021).
Ali Fauzi yang juga mantan anggota Jamaah Islamiah (JI) menyebut mereka akan melakuan aksi ke polisi yang dianggap tagut dan tempat ibadah.
“Kebetulan di Indonesia kembanyakan yang diserang kawan nasrani,” ujar Ali Fauzi yang saat ini menjadi Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian.
Lebih jauh Ali Fauzi mengatakan, bom yang dipakai dalam aksi bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar termasuk jenis bom rakitan yang memiliki daya ledak tinggi.
“Bom di Katedral Makasar rakitannya cukup bagus, namun pelaku tidak tepat timing. Terbukti pemicu sudah meledak sebelum ke target,” jelas dia.
Mantan mujahidin Afghanistan itu menyarankan masyarakat untuk tidak panik meskipun tetap harus waspada.
“Kalau ada bom jangan terburu mendekat. Siapa tahu itu hanya pancingan untuk melakukan ledakan bom kedua,” tutur Ali Fauzi memberikan tips.
Menurut Ali Fauzi memerangi terorisme tidak bisa dilakukan sendirian atau hanya oleh lembaga tertentu. “Mari bersama-sama memerangi dengan melakukan pendekatan moderasi beragama dalam pencegahan radikalisme,” pungkasnya.