Ekonomi

Limbah Kulit Jagung di Sidoarjo Disulap Ibu Rumah Tangga Jadi Rupiah

SIDOARJO, FaktualNews.co – Kulit jagung atau yang biasa disebut dalam bahasa jawa ‘klobot’ ternyata punya nilai jual tinggi. Hal itu telah dibuktikan oleh Ira Irbawati, warga Perumahan Candiloka, Desa Ngampelsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo.

Ibu tiga anak itu memanfaatkan limbah kulit jagung sebagai bahan berbagai kerajinan pernak-pernik mulai tas hingga sejumlah kerajinan lainnya. Alhasil, kerajinan yang ditekuni sejak tujuh tahun lalu itu meraup omset jutaan rupiah setiap bulannya.

“Alhamdulillah,” ucap Ira ketika ditemui, Sabtu (3/4/2021).

Ira mengisahkan awal mula dirinya terjun membuat pernak-pernik berbahan klobot jagung itu karena prihatin banyak kulit jagung yang terbuang sia-sia. “Saat saya ke pasar melihat banyak sekali kulit sampah dibuang begitu saja,” akunya.

Melihat kondisi tersebut, Ira langsung berfikiran jika limbah jagung yang dibuang tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk bahan kerajinan. Ia lalu meminta ijin kepada penjual mengambil daun jagung tersebut untuk dibawa pulang.

“Dari situlah ide muncul agar klobot tidak terbuang sia-sia. Saya saat itu yakin dari sampah itu bisa menghasilkan (barang berharga),” jelasnya.

Tentu saja, daun jagung tersebut akhirnya mulai digarap. Lewat tangan kreatifnya, daun jagung tersebut lebih dulu dikeringkan. Baru, setelah itu hanya bermodalkan gunting, lem (perekat) dan cat berbagai warna dan lewat tangan kreatifnya limbah itu disulap menjadi berbagai souvenir.

Pernak-pernik souvenir lewat bahan kulit jagung itu diantaranya menjadi bonek, bunga hias ruang tamu, bros, tempelan kulkas dan berbagai souvenir lainnya berbahan baku daun jagung tersebut.

Perlahan tapi pasti, usaha pernak-pernik souvenir yang dirintis pada tahun 2014 silam itu semakin terus berkembang. Bahkan, seiring banyak oder yang masuk. Ira melibatkan para ibu rumah tangga di sekitar lingkungannya untuk membantu usahanya itu.

Dalam sebulan, souvenir dari bahan kulit jagung itu bisa terjual 50 hingga 100 biji, bahkan bisa lebih ketika ada yang pesan untuk acara tertentu. Sementara untuk harga, souvenir tersebut dipatok dengan harga bervariasi, mulai Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

“Alhamdulillah semua terus berjalan hingga saat ini,” pungkasnya.