FaktualNews.co

Seorang PKL di Jombang Strok Setelah 3 Hari Divaksin Covid-19

Peristiwa     Dibaca : 1242 kali Penulis:
Seorang PKL di Jombang Strok Setelah 3 Hari Divaksin Covid-19
FaktualNews.co/Istimewa
Ilustrasi vaksin AZ.

JOMBANG, FaktualNews.co – Zaini (69) seorang pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Jalan Dr Soetomo, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur, dilaporkan mengalami strok setelah tiga hari menjalani vaksin covid-19.

Saat ini, dia masih dirawat di RSUD Jombang dengan kondisi setengah sadar.

Pihak keluarga menduga, pedagang kreco itu sakit dampak dari vaksinasi virus corona yang dia jalani sebelummya. Sebab, sebelum disuntik vaksin, kondisi kesehatan Zaini cukup sehat dan tak memiliki riwayat sakit apapun.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, warga Desa Tunggorono Jombang ini mengikuti program vaksin pada tanggal 1 April 2021 lalu di balai desa setempat bersama para PKL (Pedagang Kaki Lima) lainya.

Zaini mendapatkan jatah vaksin AstraZeneca dosis pertama. Namun, beberapa jam kemudian, Zaini mengeluh lemas. Kondisi ini berlanjut hingga sekitar tiga hari.

Puncaknya, pada tanggal 4 April malam, Zaini mendadak jatuh dan tak sadarkan diri. Pihak keluarga pun memutuskan membawa Zaini ke rumah sakit.

“Tanggal 5 bapak masuk rumah sakit sampai sekarang. Kondisi setengah sadar, kadang sadar kadang tidak, padahal sebelum vaksin bapak itu sehat,” kata Dian, putri dari Zaini, Sabtu (10/4/2021).

Dian menuturkan, hingga saat ini bapaknya Zaini masih terbaring lemah di rumah sakit. Dia berharap bapaknya segera sembuh dan beraktivitas kembali seperti biasa.

“Katanya dokter bapak ini kena hipertensi, bukan dampak vaksin,” tandasnya.

Direktur RSUD Jombang, Pudji Umbaran menjelaskan, hasil diagnosa sementara terhadap Zaini menunjukkan dia murni mengalami strok. Namun terlepas dari itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pudji mengatakan dia juga telah melakukan komunikasi dengan Dinas Kesehatan.

“Saya telusuri ke ruangan, petugas dokter spesial saraf mengatakan bahwa pasien murni strok. Ada beberapa gangguan lemak darah, elektrolit darah, tekanan darah tinggi, sehingga menyebabkan penyumbatan darah ke otak yang menyebabkan strok,” kata Pudji.

“Namun terlepas dari itu kami butuh pemeriksaan lebih lanjut. Saya sudah minta Dinkes menelusuri ke rumah sakit agar ada komunikasi. InsyaAllah Dinkes segera bergerak,” pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh