Peristiwa

Sarasehan Wartawan di Banyuwangi, Media Diminta Tak Beri Panggung bagi Terorisme

BANYUWANGI, FaktualNews.co-Media diminta tidak memberi panggung kepada teroris untuk mendoktrin ke masyarakat. Sedangkan sifat radikalisme yang mengarah terorisme itu sendiri memiliki ciri ciri yaitu intoleransi, fanatik, eksklusif, dan revolusioner.

Permintaan itu disampaikan Kabag Humas Polresta Banyuwangi Iptu Lita Kurniawan, dalam Sarasehan Wartawan Media Cetak, Online dan Elektronik yang digelar di Aula Universitas 17 Agustus 1994 Banyuwangi oleh Bakesbangpol Banyuwangi.

“Kita semua harus melawan, jangan tinggal diam. Masyarakat jika memang ada ajaran yang menyimpang lebih baik dihindari. Biasanya dengan mengkafir-kafirkan sesama umat. Untuk media harus menjadi doktrin kepada masyarakat akan bahaya radikalisme dan terorisme,” katanya.

Iptu Lita Menambahkan, para teroris biasanya memanfaatkan media untuk mencari panggung dan menyebarkan paham radikalisme yang mengarah ke terorisme. Ingat, katanya, radikalisme terorisme itu bukan Islam.

“Jangan sampai media memberikan panggung kepada teroris untuk mendoktrin ke masyarakat. Sedangkan sifat radikalisme yang mengarah terorisme itu sendiri memiliki ciri ciri yaitu intoleransi, fanatik, eksklusif, dan revolusioner,” tambahnya.

Sementara itu Ketua GP Ansor Banyuwangi Ikhwan Arief menyampaikan kebohongan jika selalu diulang-ulang maka masyarakat akan percaya jika kebohongan tersebut adalah pembenaran.

“Maka dari itu Ansor sendiri berkolaborasi dengan kepolisian, Intel polres, Intel kodim, Densus 88, serta pasukan siber yang bergerak di dunia maya untuk mengimbangi gerakan kaum radikal dan terorisme. Media jangan memberikan ruang kepada kaum radikal dan terorisme di dunia,” pungkasnya.