Takmir Masjid Jamik Al-Baitul Amien Mengeluhkan Perubahan Arus Lalin Segi Tiga Emas Jember
JEMBER, FaktualNews.co – Takmir Masjid Jamik Al-Baitul Amien Jember mengeluhkan perubahan arus lalu linta (lalin) sementara di kawasan Segi Tiga Emas yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jember bersama dengan Satlantas Polres Jember, Senin (3/5/2021) pagi.
Menurut Ketua Takmir, Hasin Safrawi, perubahan tersebut membuat akses para jemaah masjid yang berasal dari kawasan GNI, Kelurahan Kepatihan, Lingkungan Sawahan-Cantikan (wilayah dari Jalan Gatot Subroto, Jalan Kartini, dan Jalan Trunojoyo) menjadi terganggu.
“Calon jemaah yang akan ke Masjid Jami’ Al-Baitul Amien (untuk mengikuti kegiatan Shalat berjemaah/tadarus/iktikaf dan qiyamul lail) mengalami kesulitan. Para jemaah atau warga harus melakukan ‘tawaf’ terlebih dahulu,” kata Hasin Safrawi kepada wartawan di Masjid Jami’ Al Baitul Amien Jember, Senin (3/5/2021).
Tawaf yang dimaksud Hasin Safrawi adalah keharursan mengambil jalan memutar untuk bisa sampai ke masjid.
“Yakni harus ke Jalan Gajahmada (sebelum sampai ke Masjid Jami’ al Baitul Amien) sebab seluruh akses dari Jalan Trunojoyo menuju ke Jalan Sultan Agung ditutup semua,” katanya.
Menurutnya, jika di perempatan sebelah Barat Pasar Tanjung diperbolehkan belok kanan langsung ke Jalan Sultan Agung, masyarakat tidak akan begitu kesulitan untuk menuju ke masjid.
“Toh akses untuk menuju ke Johar Plaza-Jalan Trunojoyo (dari Jalan Sultan Agung) bisa melewati Jalan Diponegoro, atau memutar di sebelah timur Alun-alun Jember (Jalan Achmad Yani),” katanya
Hasin berharap segera ada evaluasi dari keluhan yang dia sampaikan terkait perubahan arus lalin tersebut.
Berita sebelumnya:
• Mulai Senin Pagi, Arus Lalin di Segitiga Emas Kota Jember Berubah
Terpisah, menanggapi keluhan tersebut Plt. Kadishub Jember Siswanto mengatakan, rekayasa lalin tersebut bertujuan untuk mengurai kemacetan yang terjadi di sejumlah ruas jalan, khususnya wilayah kota Jember.
“Pantauan kami sejak Sabtu kemarin saat dilakukan uji coba rekayasa lalin. Memang menyebabkan kemacetan arus kendaraan. Kemudian pantauan kami terakhir hingga sore ini. Memang masih terpantau macet, karena mungkin masyarakat belum tahu dengan adanya perubahan arus lalin ini. Sehingga harus mengikuti arah penunjuk jalan atau melihat petanya dulu,” kata Siswanto melalui ponselnya.
Siswanto mengaku sudah melakukan sosialisasi agar masyarakat tahu dan memahami arah jalur perubahan arus lalin yang dilakukan.
“Adanya kemacetan di jalan, sifatnya saya yakin hanya sementara 2 atau 3 harian. Tapi nanti pada hari keempat akan sudah memahami masyarakat ini. Kemudian informasi soal rekayasa lalin ini, sudah kami sampaikan lewat medsos, ataupun media mainstream lainnya. Sehingga bisa lebih dulu dipahami dan diketahui masyarakat Jember,” katanya.
Dia memastikan perubahan tersebut hanya sementara. Selebihnya, perubahan itu juga untuk melakukan pemerataan arus lalu lintas di wilayah perkotaan Jember.
“Apalagi kami masih melakukan evaluasi dari adanya perubahan dan rekayasa lalin yang dilakukan ini. Terkait kritikan itu, akan kami tampung informasinya dan kami jadikan bahan evaluasi,” katanya.