589 CJH Nganjuk Batal ke Tanah Suci, 200 Lansia Sudah Vaksinasi
NGANJUK, FaktualNews.co-Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Nganjuk akan mengikuti kebijakan pembatalan keberangkatan Jamaah Haji Tahun 2021.
Sementara jumlah jamaah tersebut di Nganjuk ada sekitar 589 orang, dan 200 orang di antaranya yang lanjut usia (lansia) sudah divaksinasi Covid-19.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Nganjuk, Hanif Kamaludin menjelaskan, bahwa hal ini karena mengikuti keputusan yang diumumkan ke publik oleh pemerintah pusat.
Kemenag Nganjuk sudah menyiapkan calon jamaah haji dari pelimpahan tahun 2020 dan akan di berangkatkan ke tahun 2021.Jumlahnya ada sekitar 598 orang, atau 10 rombongan.
“Jadi (sebenarnya) semua paspor sudah ada di Asrama Haji sana (Surabaya), sudah siap,” ujar Hanif Kamaludin, Jumat (04/06/2021)
Semua persyaratan sudah siap, menurut Hanif, untuk antisipasi ada pengumuman sewaktu-waktu dari Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia. Bahkan, Kemenag Nganjuk sudah melaksanakan program Vaksinasi Covid-19 ke sekitar 200 orang calon jamaah yang lansia.
Saat pembatalan haji diumumkan oleh Gus Yaqut, Hanif menyebut pengumuman itu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan.
Adapun hingga saat ini, pemerintah Arab Saudi baru mau mengumunkan akan ada jadwal haji. Namun, berapa kuotanya belum diumumkan. Sehingga, pembatalan ini dalam rangka pengamanan Covid-19 dan keselamatan jiwa.
Meskipun vaksinasi sudah dilakukan, untuk persiapan keberangkatan jamaah haji tidak cukup dilakukan dalam 1 bulan. Persiapan ini normalnya dilaksanakan selama 6 bulan, yakni terdiri dari kegiatan manasik, penataan regu dan rombongan.
Sebenarnya, pertengahan bulan Juni – Juli, rombongan sudah berangkat. Tetapi, persiapan calon jamaah ini tidak mudah. “Kan bukan orang (calon jamaah) berpengalaman, orang baru terus. Walaupun ada satu, dua orang (berpengalaman haji),”ungkapnya
Selama masa pandemi, Kemenag tidak punya kegiatan manasik haji. Karena anggran sudah tidak bisa di rubah. Adapun manasik haji, lanjut Hanif, mungkin dilakukan secara mandiri dari regu jamaah yang menghadirkan pemateri.
Ia berharap, calon jamaah haji dan masyarakat bisa menyikapi secara bijak dan sabar. Meskipun, ikhtiar atau usaha untuk berangkat haji ini dilakukan. Namun kepastian keberangkatan ini adalah takdir.
Tahapan pemberangkatan di masa pandemi ini tidak mudah. Para jamaah sebelum berangkat harus diisolasi 3 hari, saat ke Surabaya juga di isolasi dan saat datang ke Arab Saudi harus disolasi.
“Arab Saudi sendiri kan nggak mau kecolongan (pencegahan penyebaran Covid-19), datang harus diisolasi,” punkasnya
“Kalau ada apa-apa, nanti bisa konsultasi ke Kemenag,”imbuhnya.