SURABAYA, FaktualNews.co – Aktivitas seks yang menggairahkan dan menyenangkan terkadang membuat lalai terhadap hal-hal yang membahayakan. Bawaan ketika berhubungan seks biasanya adalah kesenangan.
Lalu apakah memang ada hal yang membahayakan selama seseorang melakukan hubungan seks? Iya. Laman Every Day Health mengulas, setidaknya ada 6 bahaya yang mengancam setiap kali seseorang melukan aktivitas seksual. Berikut ini ulasannya.
1. Penis patah
Penis pria yang tak bertulang itu bisa patah? Benar. Penis patah atau Fraktur penis terjadi ketika penis yang ereksi tiba-tiba bengkok, menyebabkan robekan pada membran tunika albuginea.
Membran ini mengelilingi inti penis – area yang mengendalikan ereksi – dan jika robek, darah bocor ke jaringan di sekitarnya.
Pria yang mengalami penis patah akan mendengar suara retak diikuti rasa sakit yang hebat, bengkak, dan memar berwarna gelap pada penis.
Cedera ini bisa terjadi pada pria yang memiliki aktivitas seks yang kuat dan dalam beberapa kasus, malakukan masturbasi yang agresif.
Namun demikian, fraktur penis juga dapat terjadi kapan saja, misal ketika penis didorong ke permukaan padat seperti perineum – area antara anus dan skrotum pada pria dan area antara anus dan vulva pada wanita.
Jika mengalami patah penis, sebaiknya segera menccari pertolongan medis. Dokter biasanya dapat mendeteksi patah penis dengan pemeriksaan fisik. Pembedahan biasanya direkomendasikan untuk mengatasi kondisi tersebut.
Jika tidak diobati, patah tulang penis dapat menyebabkan disfungsi ereksi dan kelainan bentuk.
2. Luka vagina
Wanita yang aktif secara seksual biasanya mengalami luka atau robekan vagina setidaknya sekali dalam hidup mereka. Laserasi ini dapat membuat seks tidak nyaman atau menyakitkan, tetapi biasanya tidak serius.
Vagina yang kering adalah penyebab paling umum dari luka dan robekan pada vagina. Bila kerap mengalami konsisi tersebut, lakukan tiga hal berikut untuk mengantisipasinya:
• Gunakan pelumas berbahan dasar air.
• Ubah posisi.
• Jangan lupa foreplay.
Foreplay yang intens sebelum hubungan seksual dapat membantu vagina melumasi sendiri dan mencegah kesakitan saat penetrasi penis.
3. Infeksi saluran kemih
Seks adalah penyebab umum infeksi saluran kemih (ISK) pada wanita. Saat berhubungan seks, bakteri dari area genital dan anus dapat memasuki uretra, kandung kemih, atau ginjal wanita yang menyebabkan gejala ISK seperti sering buang air kecil dan nyeri, nyeri punggung bawah, dan sakit perut.
Cegah ISK akibat seks dengan mempraktikkan kiat-kiat ini:
• Buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seks.
Langkah ini bisa membersihkan uretra dari bakteri dan mengurangi tekanan kandung kemih. Pastikan untuk mengosongkan seluruh kandung kemih setiap kali mengunjungi kamar mandi.
• Cuci tangan sebelum dan sesudah berhubungan seks dan setelah kontak dengan dubur.
• Minum yang banyak dapat meningkatkan asupan cairan dan membantu mengeluarkan bakteri apa pun dengan mengencerkan urin serta meningkatkan frekuensi buang air kecil.
4. Sakit kepala
Sakit kepala yang disebabkan oleh aktivitas seksual biasanya tidak perlu dikhawatirkan, namun terkadang bisa menandakan masalah kesehatan yang serius seperti tekanan darah rendah, tumor otak, atau pendarahan ke otak.
Sakit kepala seksual terjadi pada pria dan wanita biasanya sebelum atau selama orgasme, atau setelah berhubungan seks.
Sakit kepala ini bisa terasa seperti nyeri berdenyut tiba-tiba, atau nyeri tumpul yang perlahan timbul saat aktivitas seks meningkat.
Konsultasikan dengan dokter jika baru pertama kalinya mengalami sakit kepala jenis ini, atau jika sakit kepala disertai dengan gejala lain seperti leher kaku, muntah, kebingungan, atau masalah dengan koordinasi.
5. Serangan jantung
Aktivitas seksual yang kuat hampir memiliki tiga kali lipat risiko serangan jantung dalam beberapa jam sesudahnya.
Berikut adalah beberapa gejala yang harus diperhatikan:
• Nyeri dada yang berlangsung beberapa menit, atau hilang dan kemudian kembali. Tingkat keparahan rasa sakit bervariasi dan mungkin terasa seperti tekanan berat, serasa diremas, atau rasa penuh di area dada.
• Sesak napas yang muncul sekitar waktu yang sama dengan nyeri, atau sebelum nyeri dimulai.
• Detak jantung tidak teratur atau berpacu, juga dikenal sebagai jantung berdebar.
• Tanda-tanda lain mungkin termasuk kelelahan, mual, sakit punggung atau perut, dan pusing.
6. Strok
Seks jarang menyebabkan strok, kecuali jika seseoarng memiliki faktor risiko lain seperti cacat jantung ringan yang disebut patent foramen ovale (PFO). Biasanya PFO tidak menimbulkan gejala atau komplikasi, tetapi strok saat berhubungan seks dapat terjadi pada orang dengan PFO.
Hubungan antara PFO dan stroke masih belum jelas, dan penelitian sedang berlangsung. Menurut Klinik Cleveland, kurang dari satu persen orang dengan PFO mengalami strok.
Tanda-tanda strok meliputi:
• Kesulitan berbicara, kata-kata tidak jelas, atau ketidakmampuan untuk berbicara.
• Sakit kepala parah yang menyerang entah dari mana.
• Merasa lemas atau mati rasa di satu sisi tubuh, terutama jika terjadi secara tiba-tiba.
• Masalah koordinasi di satu sisi tubuh.
• Melihat ganda atau penglihatan mengalami kesulitan fokus pada orang dan objek.
***