Tinjau Gerai Vaksinasi di Mojokerto, Gubernur Jatim Target Vaksin 300 Ribu Orang Per Hari
MOJOKERTO, FaktualNews.co-Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menargetkan 300 ribu orang dilakukan divaksin selama percepatan vaksinasi. Namun, dosis vaksin di Mojokerto dan Ngawi sedang kehabisan stoknya.
“Khusus Jawa Timur per hari ini kita punya target 300 ribu bisa kita capai. Jawa Timur bukan pemprov saja, Pak Pangdam V, Pak Kapolda terus akan mengkoordinasikan di lini masing-masing dan tentu pemprov dengan kabupaten kota yang ini tidak berjalan sendiri-sendiri,” kata Khofifah ketika meninjau gerai vaksinasi di kantor Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Senin (05/07/2021).
“Jadi koordinasi gubernur, pangdam dan kapolda diikuti dengan jajaran bupati, dandim, kapolres sampai tingkat kecamatan, danramil, kapolsek, camat hingga tingkat desa. Per hari ini target, secara regional provinsi Jawa Timur ini 300 ribu bisa dicapai,” lanjutnya.
Khofifah menjelaskan, hari ini Jawa Timur akan kembali mendapatkan vaksin dari pemerintah pusat dan bakal dikirim ke kabupaten/kota yang sudah habis vaksinnya, termasuk Kabupaten Mojokerto.
“Kemarin ada 5 kabupaten/kota yang sudah habis vaksinnya. Hari ini terkonfirmasi Mojokerto dan Ngawi juga sudah habis. Jadi nanti kita prioritaskan Kabupaten/Kota yang memang vaksinnya sudah habis,” jelasnya.
Khofifah meminta warga tetap patuh dan disiplin protokol kesehatan di hari ketiga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.
“Tolong semua patuhi protokol kesehatan. Yang belum divaksin, segera mencari gerai vaksinasi terdekat. Sampaikan pesan ke semuanya, kapan Covid-19 berhenti penyebaran dan ini artinya tetap jaga protokol kesehatan dimana dan kapan saja. PPKM darurat ini untuk perlindungan dan keselamatan kita semua,” ungkapnya.
Ditanya terkait warga yang terdampak imbas PPKM darurat, terutama bagi pelaku usaha, khofifah enggan berkomentar banyak. “Itu (porsi) Mendagri rek,” jawabnya singkat.
Sementara, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menyampaikan, belum ada petunjuk lebih lanjut dari pemerintah pusat terkait pemberian bantuan kepada warga terdampak.
Ia tidak menginginkan semaunya sendiri dalam penggunaan APBD tanpa adanya arahan dari pusat.
“Kita menunggu petunjuk. Yang jelas, Kemensos telah memberikan arahan kalau dari Kementerian akan ada bantuan, tapi kota belum dikasih tahu dan daerah harus bagaimana belum ada arahan,” katanya.
Ia menegaskan, kalau memang ada perintah, pihaknya akan langsung melaksanakannya. “Kalau kita diperintahkan, langsung. Tiap hari kita rapat kok, kalau pusat belum ngasih tahu berarti hitungannya belum fix. Kita tunggu aja, paling pusing semua ini menteri,” pungkasnya.