FaktualNews.co

Stok Oksigen Menipis, RSUD Prof dr Soekandar Mojokerto Tak Menerima Pasien ke IGD

Peristiwa     Dibaca : 839 kali Penulis:
Stok Oksigen Menipis, RSUD Prof dr Soekandar Mojokerto Tak Menerima Pasien ke IGD
FaktualNews.co/lutfi hermansyah
RSUD Prof dr Soekandar Kabupaten Mojokerto

MOJOKERTO, FaktualNews.co-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof dr Soekandar tidak berani memasukkan pasien di ruang IGD lantaran stok oksigen menipis.

“Kita tidak berani memasukkan pasien, khawatir nanti butuh oksigen, tidak tertangani, lalu meninggal,” kata Kepala Bidan Pelayanan Medis RSUD Prof dr Soekandar, dr Rini Setyowati, Kamis (08/07/2021).

Ia menjelaskan, dari beberapa hari terakhir pengirim tabung oksigen dari tiga perusahaan penyedia oksigen sering telat. Bahkan, dua hari yang lalu sempat kehabisan oksigen.

“Yang sentral kemarin sempat habis. Sekarang sudah ada, tabungnya juga ada, cuman untuk kebutuhan satu hari ini. Untuk besok pun sebenarnya kita sudah inden, cuman kedatangannya, pengalaman dua hari ini tidak bisa diharapkan sesuai jadwal,” jelasnya.

Dalam satu hari, lanjut Rini, RS plat merah itu butuh sekitar 40 sampai 50 tabung oksigen. Namun itu kebutuhan yang liquid atau sentral.

“Yang liquid kemarin datang sekitar 3000 liter, itu hanya untuk mencukupi sekitar 2 hari saja,” ungkap Rini.

Kebutuhan oksigen meningkat akibat pasien yang juga terus meningkat. Akan tetapi tidak diimbangi dengan produksi tabung oksigen dari pasien.

“Sehingga kita harus membagi tabung oksigen untuk pasien,” tandasnya.

Saat ini, yang ditangani didominasi pasien Covid-19. Bahkan, dari karena banyaknya, sampai didirikan tenda darurat untuk pasien. Para tenaga kesehatan (nakes) pun kewalahan.

“Sampai dibangunkan tenda, bahkan sempat kewalahan. Sekarang ada penambahan nakes baru 14 orang,” papar Rini.

Atas menipisnya ketersediaan oksigen, Rini berharap ada bantuan dan solusi dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Pihaknya telah mengirimkan surat kepada Bupati Mojokerto memberitahukan IGD ditutup karena ketersedian oksigen menipis.

“Harapannya pemkab bisa membantu ya, jadi kalau oksigen tersedia ya tidak menolak pelayanan sih. Kan gak enak memasukkan pasien tapi nanti ternyata butuh oksigen, oksigen tidak ada, ya kasihan,” harapnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah