FaktualNews.co

Tangkal Pagebluk Covid-19, Warga di Mojokerto Ramai-ramai Pasang Air Warna-Warni di Teras Rumah

Peristiwa     Dibaca : 1189 kali Penulis:
Tangkal Pagebluk Covid-19, Warga di Mojokerto Ramai-ramai Pasang Air Warna-Warni di Teras Rumah
FaktualNews.co/Muhammad Lutfi Hermansyah
Seorang pemuda di Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto memasang air berwarna-warni di teras rumah, Sabtu (17/7/2021).

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Warga Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto ramai-ramai memasang air berwarna-warni di teras rumah. Hal itu sudah dilakukan sejak sepekan terakhir.

Mereka meyakini, air warna-warni yang dikemas dalam plastik bening itu bisa menolak pagebluk atau wabah penyakit, termasuk menangkal pandemi Covid-19.

Tradisi ini sudah dilakukan oleh warga setempat masyarakat sejak zaman dulu ketika mereka menghadapi pagebluk atau wabah penyakit yang meresahkan.

Pantauan di desa tersebut, hampir seluruh rumah warga dipasangi air berwarna kuning, hijau, dan merah dengan dibungkus plastik yang diikat dengan tali.

Mereka membuatnya dengan menggunakan pewarna makanan. Caranya sederhana, air bersih yang telah diberi pewarna makanan dimasukan ke dalam plastik berukuran 14 × 7 sentimeter lalu diikat dan selanjutnya tautkan di bawah atap depan pintu rumah mereka.

Salah satu warga, Umbariwayati mengatakan, pemasangan air berwarna itu bukan sekedar untuk mempercantik rumah. Dia menyebut itu semacam ritual untuk meneruskan tradisi nenek moyang dalam rangka mengusir pagebluk.


Artikel menarik lainnya:

Tangkal Corona, Warga Tulungagung Selatan, Pasang ‘Tetek Melek’
Daun Sirih Bisa Mencegah Virus Corona ? Ini Jawabnya


“Ini meneruskan tradisi zaman nenek saya dulu,” kata Umbariwayati, (17/7/2021).

Menurutnya, tradisi seperti itu telah dilakukan sejak puluhan tahun yang lalu saat wabah penyakit menyerang masyrakat.

“Kata orang dulu tahun 1970-an juda sudah ada,” tukasnya.

Ia menegaskan, tradisi sengaja disiapkan sebagai bentuk ikhtiar agar wabah penyakit covid-19 yang melanda negeri ini tidak masuk ke tubuh mereka.

“Tolak balak mas, supaya tidak ada penyakit masuk,” tegasnya.

Salah satu sesepuh desa, Mbah Saimah menuturkan, wabah penyakit yang hendak masuk ke tubuh manusia dipercaya akan kembali setelah melihat warna merah.

“Kalau ada apa apa itu biar kembali, warna merah itu sebagai ganti darah manusia, jadi penyakitnya makan yang warna merah itu,” tuturnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh