FaktualNews.co

Tangkal Corona, Warga Tulungagung Selatan, Pasang ‘Tetek Melek’

Peristiwa     Dibaca : 3004 kali Penulis:
Tangkal Corona, Warga Tulungagung Selatan, Pasang ‘Tetek Melek’
FaktualNews.co/Latif
'Tetek melek' sebagai penagkal pagebluk, corak dan pola versi masyarakat Desa Tanggunggunung. 

TULUNGAGUNG, FaktualNews.co – Di tengah kecemasan masyarakat, terkait ancaman penyebaran virus corona (covid-19). Ada langkah unik yang dilakukan sebagian masyarakat. Salah satunya dilakukan beberapa warga dari wilayah Tulungagung selatan.

Sebagian masyarakat yang masih mempercayai kebudayaan lokal dalan menangkal wabah penyakit. Caranya, dengan memasang patung atau benda bergambar yang disebut dengan istilah  ‘tetek melek’ dalam bahasa Jawa di depan rumahnya masing-masing.

‘Tetek melek’ merupakan benda yang digambari dengan wajah seram yang dipercayai sebagai sosok penangkal wabah penyakit. Penyakit tersebut dalam bahasa Jawa selanjutnya disebut dengan ‘pagebluk’ atau wabah mematikan yang berbahaya.

Sebelumnya, juga muncul fenomena tersebut ketika wabah corona melanda. Sebagian warga di Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, juga sempat membuat ‘tetek melek’ dengan bahan pelapah batang pohon pisang.

Berbeda dengan bahan dasar pembuatan ‘tetek melek’ di Kecamatan Boyolangu, di wilayah Tulungagung selatan ‘tetek melek’ terbuat dari ‘bangkok’ istilah Jawa untuk menyebut tulang daun kelapa.

‘Bangkok’ yang digunakan sebisa mungkin merupakan tulang daun kelapa kering, yang kemudian digambar dengan sesosok wajah. Pola penggambarannya pun cukup sederhana. Yakni dengan cat hitam putih, hingga spidol warna, yang terbentuk seperti wajah seseorang.

“Menurut kami, itu merupakan cara menangkal pagebluk yang dilakukan nenek moyang,” jelas, Sandra, warga Desa/Kecamatan Tanggunggunung saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler, Sabtu (28/02/2020) malam.

Kepercayaan tersebut, tidak semua masyatakat yang melaksanakannya. Hanya saja, tidak ada salahnya untuk melakasanakan hal itu.

“Percaya tidak percaya, yang penting berusaha. Dan selama tidak menyalahi aturan agama,” pungkasnya.

Pihak warga pun berharap, supaya bencana alam ini segera berakhir dan masyarakat kembali dapat beraktifitas nornal, tanpa rasa cemas.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin