FaktualNews.co

Dua Pekan PPKM Darurat, Penularan Covid-19 di Kabupaten Mojokerto Masih Tinggi

Kesehatan     Dibaca : 1133 kali Penulis:
Dua Pekan PPKM Darurat, Penularan Covid-19 di Kabupaten Mojokerto Masih Tinggi
FaktualNews.co/Muhammad Lutfi Hermansyah
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati.

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Angka penularan Covid-19 di wilayah Kabupaten Mojokerto masih tinggi selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat mulai 3 Juli hingga 20 Juli 2021.

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati mengatakan, PPKM bertujuan menurunkan mobilitas masyarakat. Penurunan mobilitas tersebut akan berpengaruh terhadap penularan Covid-19.

Artinya, selain kepatuhan penerapan protokol kesehatan, indikator menurunnya penularan Covid-19 juga tercermin dari penurunan mobilitas masyarakatnya.

Bupati Ikfina menyebut penurunan mobilitas di wilayah Kabupaten Mojokerto belum mencapai 30 persen.

“Kita masih belum mencapai 30 persen dan itu rata-rata. Dari semua evaluasi belum ada yang hijau. Kalau sudah lebih dari 30 persen, kita bisa hijau lagi. Ini menjadi bukti penularan kita masih tinggi,” katanya, Kamis (22/7/2021).

Ia menjelaskan, dua pekan penerapan PPKM Darurat, sebenarnya memberikan kesempatan kepada orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan status tanpa gejala (OTG) untuk sembuh dan tidak menularkan virus ke orang lain.

Menurutnya, penularan yang besar disebabkan dari OTG yang tidak mengisolasi diri.

“Kalau masyarakat menurunkan mobilitas, peluang untuk ketemu dengan OTG ini turun. Maka, penularan juga turun. Kerena penularan yang besar dari OTG. Ketika orang itu OTG dan berkeliraan kemana-mana, keluar tidak pakai masker dan tidak jaga jarak, maka bisa menular ke yang lainnya,” ungkap Ikfina.

Seperti diketahui, PPKM diperpanjang hingga 25 Juli 2021. Untuk masa perpanjangan ini pemerintah tidak lagi memakai istilah PPKM Darurat, tetapi PPKM Level 4 Covid-19 sebagaimana tertera di Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 22 tahun 2021.

Soal perpanjangan tersebut, Ikfina menegaskan, sangat berkolerasi dengan angka penularan Covid-19 yang belum bisa dikendalikan.

“Diperpanjang ini ya karena berkolerasi dengan penurunan mobilitas kita yang belum mencapai target. Belum bisa kita kendalikan, itulah yang sebetulnya,” tandas Ikfina.

Pihaknya menargetkan selama perpanjangan PPKM yang direncanakan sampai tanggal 25 Juli, angka penyebaran Covid-19 di Kabupaten Mojokerto menurun.

“Sebetulnya angka pasien Covid-19 kita sudah mulai turun, tapi masih tinggi. Kita sudah mendekati 100 dan melebihi 100, masih fluktuatif. Kita pernah sehari itu 180 kasus, itu lonjakan yang paling tinggi. Dengan cara ini kita belum bisa mengambil kesimpulan lima mendatang akan selesai,” bebernya Ikfina.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh