MOJOKERTO, FaktualNews.co – Salah satu penyakit yang kerap mengintai kucing adalah penyakit Scabies. Pernahkah anda melihat seekor kucing yang mengalami scabies? Biasanya wajah kucing dipenuhi oleh bentol kemerahan dan membuat kulit lecet.
Dengan ciri – ciri tersebut, hal itu merupakan infeksi tungau (kutu) scabies atau kudis kucing. Tungau ini bisa bersembunyi di bawah kulit yang menyebabkan rasa gatal yang luar biasa.
Penyakit ini cukup mencemaskan dan mengkhawatirkan para pecinta kucing. Jika tidak diobati, kucing akan merasa kesakitan dan membuat bulunya rontok. Selain itu, penyakit menular ini bisa menyebabkan hewan lainnya terinfeksi.
Kucing yang paling rentan mengidap penyakit scabies adalah kucing-kucing jalanan atau liar. Seperti diketahui, Kucing jalanan kerap kali berkeliaran dilingkungan yang tidak bersih, kumal, dan jauh dari kesan sehat. Sehingga mudah terserang penyakit.
Kondisi malang itu seakan wajar dialami kucing- kucing tak bertuan itu. Namun ternyata masih ada orang-orang yang terketuk nuraninya untuk menjadi ‘cahaya’ bagi kucing jalanan itu dengan cara sederhana, yaitu memberi layanan pengobatan gratis.
Salah satu dokter hewan di Mojokerto, drh Khoirul Inayah membuat sebuah program ‘Mojokerto Bebas SCABIES’ dengan memberi pelayanan pengobatan gratis untuk kucing-kucing jalanan yang mengidap penyakit scabies di Griya Fauna, berlokasi di Griya Wikarsa Baru Nomor 3, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.
Inayah mengatakan, program tersebut merupakan bentuk kepeduliannya kepada kucing-kucing jalanan.
“Mereka (kucing jalanan) rentan terkena penyakit menular. Oleh karena itu, kami membuka program, siapapun yang mau atau yang menemukan, silahkan dibawah kesini (griya fauna). Kita akan obati gratis sampai sembuh,” katanya pada FaktualNews.co, Sabtu (06/07/2021).
Inayah telah mempersiapkan dua kandang guna menaangani perawatan kucing-kucing jalanan yang menjalani perawatan. Jika nantinya sudah penuh, kucing yang hendak dibawa, diminta untuk menunggu.
“Rata-rata pengobatannya satu minggu. Terhitung sejak datang sampai sembuh total,” ujarnya.
Dari program ini, dia berharap kucing-kucing jalanan tidak mengidap penyakit, terutama penyakit scabies yang dapat menular melalui sentuhan. Akan tetapi, sementara waktu dia melayani kucing jalanan yang mengidap penyakit scabies.
“Saya ingin kucing jalanan tidak sakit, terutama penyakit scabies. Kalau untuk penyakit yang lain saya masih belum siap, karena beragam sekali. Kalau Scabies itu bisa terukur, bisa sembuh sampai satu minggu dan tahapannya jelas,” papar Inayah.
Ditambah, masyarakat juga lebih mudah mengetahui ciri-ciri dari kucing yang terserang penyakit scabies. Antara lain, pada bagian telinga kucing terdapat bentol tebal berwarna hitam atau kemerah-merahan.
Penyakit scabies yang diderita kucing itu bisa menular terhadap manusia melalui sentuhan.
“Bisa, saya pegang itu bisa tertular. Karena posisi penyakitnya ada di kulitnya. Makannya, setelah memegang langsung dibasuh dengan air dan sabun. Berbeda halnya dengan anjing, kalau anjing itu penyakit rabies, penularannya bisa melalui gigitan,” tutur Inayah.
Tidak cukup hanya disitu, dia juga mengajak berbagai pihak untuk berbagi melalui program ini. Dengan cara menjadi relawan menyelamatkan kucing jalanan atau berbagi donasi.
“Bagi yang punya waktu dan tenaga bisa mmbantu menjadi men-rescue (menyelamatkan) kucing jalan dibawah kesini. Bagi mereka tidak punya waktu tapi punya dana, silahkan berbagi melalui donasi,” jelas perempuan lulusan Universitas Airlangga Surabaya itu.
Dana donasi nantinya akan dibuatkan laporan penggunaan. Sehingga para donatur bisa percaya dana yang mereka sumbangkan digunakan untuk kebutuhan perawatan kucing jalanan.
Saat ini dana yang masuk tidak hanya dari kalangan di Mojokerto saja. Namun juga banyak dari luar kota, seperti Solo dan Lamongan.
“50 persen biaya pengobatan juga disumbang dari internal Griya Fauna sendiri,” ungkap Inayah.
Selain membuka program ‘Mojokerto Bebas Scabies’. Perempuan mantan wartawan koran ini juga membuka pelayanan pengobatan berbayar bagi kucing rumahan. Seperti pemeriksaan kesehatan, rawat inap, titip sehat, dan vaksinasi.