Birokrasi

Aktivis Perempuan Kritik Penghargaan Kota Layak Anak Pemkab Mojokerto

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Aktivis perempuan Mojokerto, Ana Yuskristiyanigsih, memberi kritikan penghargaan Kota Layak Anak (KLA) ketegori Madya yang diterima Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto.

Ia menilai penghargaan yang diterima dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia itu, bertolak belakang dengan realitas. Bahkan ia beranggapan bahwa Kabupaten Mojokerto belum layak menyandang predikat tersebut.

Bukan tanpa sebab, dibalik penghargaan yang diraih Kabupaten Mojokerto, ia mendapatkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mojokerto angka anak terlantar di Kabupaten Mojokerto terbilang cukup tinggi pada tahun 2020.

“dari data yang diterbikan BPS Kabupaten Mojokerto dalam buku ‘Kabupaten Mojokerto Dalam Angka 2021’ yang diterbitkan BPS menunjukan angka anak terlantar di Kabupaten Mojokerto tahun 2020 sebanyak 3,942 anak baik laki-laki maupun perempuan. Angka yang terbilang tinggi di daerah yang baru menerima penghargaan KLA,” tegas perempauan yang merupakan Ketua Lembaga Keperempuanan PMII Komisariat Majapahit, Mojokerto pada FaktualNews.co, Senin (09/08/2021).

Ana berpendapat, penerimaan penghargaan KLA seharusnya dibarengi dengan program dari Pemkab Mojokerto yang mampu mensejahterakan anak, tidak hanya sekedar memenuhi dokumen agar mendapatkan penghargaan tersebut.

“Seperti bantuan dari pemerintah langsung terhadap yayasan sosial yang mengakomodir anak terlantar, anak yatim piatu, dan lainnya,” pungkasnya.

Informasi yang dihimpun FaktualNews.co, baru-baru ini Kabupaten Mojokerto kembali sabet penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) 2021 kategori Madya pada 29 Juli 2021.

Penghargaan tersebut diumumkan secara virtual oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia I gusti Ayu Bintang, dengan disaksikan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati didampingi Joedha Hadi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto, dari ruang command center Kabupaten Mojokerto.

Kategori Madya yang diraih Kabupaten Mojokerto tetap bertahan dari tahun 2019, mengingat penghargaan tersebut tidak digelar pada tahun 2020 lalu.

Pada tahun 2017 Pemkab Mojokerto mendapat penghargaan KLA Pratama untuk pertama kali setelah mengirimkan dokumen pengembangan KLA sebanyak tiga kali.

Selanjutnya di tahun 2018 untuk ke-empat kalinya, Pemkab kembali mengirim dokumen, dengan capaian kategori Pratama ke dua kali. Hingga pada evaluasi ke lima di tahun 2019, Pemkab Mojokerto sukses menunjukkan lompatan mengesankan dengan memboyong kategori Madya.

Penghargaan KLA di daerah dikategorikan menjadi 5 jenis beserta raihan nilai. Antara lain Pratama (500-600), Madya (600-700), Nindya (700-800), Utama (800-900), dan capaian paling puncak adalah kategori KLA (900-1.000).