Ingatkan Pelacakan Kontak Erat Covid-19 di Nganjuk, Pangdam Brawijaya: Masukkan ke Aplikasi Silacak!
NGANJUK, FaktualNews.co – Tracing (pelacakan) kasus orang yang kontak erat dan konfirmasi positif Covid-19, terus dilakukan. Termasuk di Kabupaten Nganjuk.
Bahkan untuk memastikan pelaksanaan tersebut, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto beserta rombongan berkunjung ke sejumlah Puskesmas dan Desa di Nganjuk, Selasa (10/8/2021).
Mayjen TNI Suharyanto beserta rombongan itu, datang ke Kodim 0810/Nganjuk pada Pukul 13.19 WIB. Secara bergiliran, bertandang ke sejumlah Puskesmas dan Balai Desa di Nganjuk
Saat itu, Mayjen Suharyanto didampingi Dandim 0810/Nganjuk Letkol Inf Georgius Luky Ariesta, Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Waris Ari Nugroho, Kapolres Nganjuk AKBP Harviadi Agung Pratama, Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi, Kepala Kejari Nganjuk Nophy Tennophero Suoth Nophy dan pejabat lainya
Rombongan datang dan melakukan tanya jawab ke petugas tracing, dalam hal ini Bhabinsa. Tak hanya Bhabinsa, petugas tracing ini meliputi Bhabinkamtibmas, Kepala Desa dan Bidan Desa.
Mereka dikenal, sebagai 4 pilar Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat (PPKM). “Ini diharapkan menjadi ujung tombak pelaksanaan tracing,” ujar Mayjen TNI Suharyanto.
Setiap ada satu orang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan hasil swab PCR, menurut Mayjen Suharyanto, maka 4 pilar harus melaksanakan tracing kontak erat di desa atau kelurahan dan hingga ke kecamatan.
Arahan itu disampaikan kepada petugas tracing. “Jadi orang-orang yang pernah berhubungan si kasus terkonfirmasi positif, (ditracing) minimal 15 orang,” tegasnya.
Terkait hasil temuan rombongan ini di lapangan, sebut dia, rata-rata dari 4 pilar ini sudah paham. Meskipun masih banyak kendala untuk mencari 15 orang.
Namun, petugas tracing juga menemukan konfirmasi positif pada orang yang sudah sakit menahun. Orang itu tinggal di rumah, tidak bekerja dan pergi kemanapun. Sehingga tracing dilakukan ke keluarga dan tetangga.
Bahkan hasil tracing, sudah ditindaklanjuti dengan tes rapid antigen. Rata-rata pelaksanaan tes antigen, dibawa dan dilaksanakan ke Puskesmas.
“Tadi kami sudah berdiskusi, menyarankan bahwa sebaiknya supaya mempercepat rapid test-nya di tempat kontak erat orang itu berada,” terangnya.
Tentu setelah itu bisa melacak atau tracing ke orang yang kontak erat. Temuan kontak erat dan kasus konfirmasi positif Covid-19, harus dimasukkan ke Aplikasi Silacak. Sehingga di tingkat pusat, bisa memahami laporan kerja dari pelaksanaan tracing di Nganjuk.
Namun karena mungkin ada keterbatasan pengetahuan dari posko 4 pilar, lanjut dia, hasil tracing ada yang belum dimasukkan. Meskipun tracing sudah dilakukan. “Dia tracing tapi belum dimasukkan di silacak, lah ini yang sekarang kami galakkan untuk selalu dimasukkan ke silacak,” imbuhnya
Untuk itu, ia berharap pelaksanaan tracing ini bisa betul-betul dilaksanakan. Meskipun belum sempurna, tapi terus ditingkatkan dan diperbaiki.