FaktualNews.co

Soal Pemasangan Kain di Candi Lor Nganjuk, Ini Tanggapan BPBD dan Yayasan Jayastamba

Peristiwa     Dibaca : 802 kali Penulis:
Soal Pemasangan Kain di Candi Lor Nganjuk, Ini Tanggapan BPBD dan Yayasan Jayastamba
FaktualNews.co/istimewa
Pemasangan kain merah putih dan kuning di Candi Lor Nganjuk. 

NGANJUK, FaktualNews.co – Ribut-ribut di media sosial (medsos) terkait pemasangan kain ‘merah putih dan kuning’ di situs Candi Lor, Kabupaten Nganjuk, menggelitik pihak terkait untuk menanggapi.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk, Abdul Wakid menjelaskan, pemasangan kain untuk bendera merah putih dan kuning ini dilakukan sangat berhati-hati.

“Kami juga tahu Candi Lor ini merupakan cagar budaya yang harus dilindungi. Makanya saat memasang, ini kami sangat berhati-hati,” ujar Abdul Wakid yang pernah menjabat sebagai Kepala Disparporabud Kabupaten Nganjuk.

Saat pemasangan, menurut Wakid, juga tidak ngawur. Saat itu juga menggunakan tangga. Bahkan, batu bata tersebut tidak dipegang. “Sehingga keutuhan candi tetap terjaga,” ungkapnya, Minggu (15/8/2021).

Namun demikian, dia berterimakasih adanya tanggapan itu. Hal itu bisa menjadi koreksi. Sehingga ke depan, harus lebih berhati-hati lagi. Kalaupun mungkin bisa mengadakan lagi, pihaknya tidak akan memasang kain bendera di atas.

Ke depan, mungkin bisa dipasang kebawah, agar tidak mengganggu atau mungkin dikhawatirkan merusak bagian dari Candi Lor.

Untuk acara ini, menurut dia, juga tidak menggunakan dana APBD sama sekali. Ia menjelaskan, acara ini sudah dilaksanakan setiap tahun. Hanya saja, karena masih awal pandemi covid-19, tahun kemarin, tidak dilaksanakan.

Karena bencana pandemi ini belum berakhir, pihaknya terpanggil untuk melaksanakan ‘Ruwatan’ atau doa bersama agar pandemi ini segera berakhir. Kali ini pelaksanaan acara dilakukan dengan cara menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.

Sedangkan, Pembina Yayasan Keraton Mpu Sindok Jayastambha, Moh Sayyidil Mursalin atau disapa Gus Lin mengunkapkan, tidak ada niatan untuk merusak candi.

Padahal ini tidak ada unsur apapun, acara ini sudah dilakukan sejak dari dulu. Semua juga membanggakan merah putih. Namun kalaupun dilogika, sebut Gus Lin, bobot pohon di atas itu berapa beratnya.

“Kalau memang candi ini mau rubuh, tidak usah orang satu, sudah dari dulu ambruk,” ungkapnya

Namun hikmahnya, semua tahu kalau candi ini sudah rapuh. Sehingga kenapa tidak dibangun, tanya dia. Karena, ia menyebut, tidak ada candi yang murni. Saat acara, ia meminta kepada para pejabat terkait di Kabupaten Nganjuk untuk melestarikan.

Karena situs Candi Lor merupakan titik awal sebelum ada kerajaan, ungkap dia, Mpu Sindok dari Medang Kamulan itu datang membawa roh Nusantara. Kemudian ditempatkan di sini, terjadilah perang kejam dan lain sebagainya.

Kemudian Mpu Sindok menang. Maka di sini ditancapkan yang namanya Jayastamba, yang artinya tonggak kemenangan.

Ia mengaku, tidak pernah melakukan pemanjatan seperti itu. Pihaknya hanya ingin mengibarkan bendera dan tidak ada hal lain. Usai heboh itu, dia meminta jangan salah paham dulu.

“Kalau ini memang dianggap, sebagai suatu kesalahan, saya pribadi dan teman-teman minta maaf, dan kita tidak akan mengulangi lagi,”ungkapnya

Ia menegaskan tidak ada niatan apapun. Sebelum acara diadakan, ia juga sudah beraudiensi dengan sejumlah pejabat di Kabupaten Nganjuk. “Apa ya mungkin kita merusak candi, lha kita itu menghormati dan menghargai leluhur,” imbuhnya.

Acara ini diadakan dalam rangka ‘Ruwatan’. Konsep acaranya dilakukan dengan menggelar do’a bersama lintas agama kerja sama dari Yayasan Keraton Mpu Sindok Jayastambha dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk.

Konsep acaranya, dengan menghadirkan dan melakukan do’a bersama. Mulai dari Islam, Hindu, Budha, aliran kejawen dan lainya. Acara ini dinamakan ‘Ruwatan Bumi Anjuk Ladang’, dilaksanakan di situs Candi Lor, Minggu (15/08/2021).

Diberitakan sebelumnya oleh FaktualNews.co, netizen Nganjuk ribut tentang pemasangan kain berwarna ‘Merah Putih dan Kuning’.

Pemasangan dilakukan dengan menaiki atau memanjat bagian batu bata merah Candi Lor, Kabupaten Nganjuk. Hal itru dikhawatirkan, merusak bangunan candi yang sudah rapuh.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah