BOR RS Rujukan di Ngawi Menurun, Tenda Darurat Mulai Dibongkar
NGAWI, FaktualNews.co – Dalam beberapa pekan terakhir, angka Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian di rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Kabupaten Ngawi menurun drastis.
Sebelum memasuki penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), BOR menyentuh di angka 90 persen lebih.
Dari kisaran angka 90 persen pada beberapa pekan sebelumnya, mulai memasuki Agustus angka BOR turun hingga di bawah 40 persen.
“BOR kita sudah ada penurunan dibandingkan dengan sebelumnya. Per hari ini sudah 38 persen. Jadi sudah jauh ada penurunan,” jelas Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, Jumat (20/8/2021).
Memang sebelumnya terjadi lonjakan untuk BOR di rumah sakit rujukan di Ngawi. Bahkan di halaman rumah sakit rujukan didirikan tenda untuk menampung pasien.
Namun akhir-akhir ini tenda yang dipasang dihalaman RSUD Dr.Soeroto Ngawi tidak dipergunakan. Juga tenda yang sebelumnya dipasang di Rumah Sakit Widodo juga telah dibongkar.
Dari keterangan orang nomor satu di Kabupaten Ngawi ini, sebelumnya untuk BOR ICU sempat menyentuh 90 persen lebih. Dan untuk BOR isolasi sekitar 80 persen.
Dan hal tersebut merupakan buah dari kebijakan yang diambil pemerintah termasuk penerapan PPKM. “Faktor lain adalah adanya vaksinasi yang masif,” tandasnya.
Menyusul penurunan angka BOR yang tinggal 38 persen tersebut, tenda darurat yang sebelumnya dipasang di areal rumah sakit sebagai tempat transit pasien, saat ini kosong bahkan mulai dibongkar.
“Karena tingkat hunian untuk perawatan ataupun penanganan pasien probable Covid-19 sudah rendah, jadi sudah tidak perlu dilakukan transit. Pasien yang datang bisa langsung masuk. Transit dapat dilakukan dalam ruang ICU,” pungkasnya.