Sukses Budi Daya Ikan Cupang, Polisi di Blitar Ini Banjir Pesanan
BLITAR, FaktualNews.co – Peluang selalu saja bisa diciptakan oleh siapapun, kapan saja dan di mana saja. Begitu frasa bernada motivasi yang kerap kita dengar dari para pegiat ekonomi kreatif dan kewirausahaan.
Selain latar belakang hobi, motivasi itu barangkali yang mendorong seorang anggota polisi bernama Noppiyanto, warga Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, menyambi budi daya ikan cupang.
Sejak datangnya pandemi virus SAR-CoV-2 atau dikenal dengan Covid-19 pada awal tahun 2021 lalu, pria 30 tahun yang kesehariannya bertugas di Polsek Srengat tersebut menekuni budi daya ikan air tawar dari keluarga Betta sp tersebut.
“Awalnya sekedar untuk mengisi waktu di sela-sela bertugas. Tapi kemudian tertarik untuk memperlajari budi daya dan mengembangkan sebagai usaha sampingan,” kata Noppiyanto, Jumat (20/8/2021).
Polisi berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka) menuturkan, cara budi daya ikan cupang tidak sesulit yang sebelumnya dia bayangkan. Selain tahan terhadap cuaca, budi daya tidak membutuhkan ruang yang luas.
“Hanya membutuhkan kejelian dan keterlatenan. Kalau dua kata kunci itu terpenuhi, asal ada ruang kosong untuk lokasi budi daya, semua orang bisa melakukan,” jelas pria yang mengaku semula hanya memelihara cupang untuk hiasan tersebut.
Artikel menarik lainnya:
• Terinspirasi Jackie Chan di Film Police Story, Pria Ini Sukses Jadi Polisi
• Sorang Prajurit TNI AD di Mojokerto Sukses Budi Daya Buah Tin, Pasar Tembus Mancanegara
• Kisah Mantan Tukang Sapu yang Kini Jadi Kepala Bappeda Sidoarjo
Noppiyanto menuturkan, sejak menekuni budi daya cupang pada awal masa pandemi sampai sekarang dia sudah berhasil menghasilakan ribuan ekor ikan cupang dari berbagai jenis dan warna.
“Saat ini yang saya budi dayakan seperti Plakat Nemo, Halfmoon, Giant, Serit. Ini termasuk jenis cupang yang saat ini banyak dicari,” katanya.
Dia menambahkan, belakangan pemesanan ikan cupang cukup banyak dan datang dari berbagai komunitas penggemar ikan cupang, baik untuk hiasan maupun aduan.
Soal harga, dia mengatakan, bervariasi sesuai dengan keindahan dan harga pasaran. Sementara ini dia mematok antara Rp. 10 ribu per ekor sampai Rp. 300 ribu per ekor.
“Harganya bervariasi. Selama pandemi ini saya bisa menjual seratus sampai lima ratus ekor. Jika dikakulasi per bulan omzet sekitar dua puluh juta rupiah,” ungkapnya
Sejauh ini, ikan cupang hasil budidaya Noppiyanto sudah dikirim berbagai daerah termasuk luar Jawa. Di antaranya Bali, Sulawesi dan Kalimantan.